Social Icons

Pages

29 September 2006

menderita adalah sebuah keputusan

aku dan kamu mungkin telah memiliki takdir
takdir kepastian yang bisa merasakan penderitaan dan kepedihan
namun jika kita masih bisa bisa melihat keajaiban dalam liku kehidupan ini
maka yakinlah pedihnya penderitaan tidak kalah menakjubkan dengan kesenangan dunia

banyak diantara kita
menderita adalah sebuah keputusan atas sebuah pilihan
keputusan diri kita sendiri

27 September 2006

inti dari sebuah perjalanan

tak ayal tingkah laku ini
mengembara menyusuri tiap kota
hingga ku bermimpi melintasi isi bumi

mungkin ini sebuah catatan perjalanan
saat tubuh ku kuat dan jiwa ku penuh semangat

biar ku basuh mimpiku dengan air mata ikhlasku

tak ingin kehilangan lagi

[untuk seorang teman]

aku telah lama menyimpan kebencian
hingga dengan kebencian itu tak bisa melupakan

aku telah lama memendam dendam
hingga ku ingin melenyapkan setiap atribut tentang dirinya

tapi tak bisa kupungkiri
malam yang kulewati selalu gelap
dan matahari tetap bernyanyi di siang hari ku

saat ku membenci mu dalam kesendirian
aku tak pungkiri ada selintas senyuman tulus
tapi itu hanya sedikit
dia jarang mengulangnya lagi

saat aku menghantam dirinya dengan kebencian yang amat sangat
selalu terlintas senyuman kecil - senyuman kecil lainnya
hingga ku ingin mendamba senyuman dirinya saja
hingga ku bisa merindu dari senyuman hingga keteguhan yang kulupakan

aku saat ini tersiksa oleh rasa kangen yang tak pernah ada
rasa kangen yang terlahir karena kebencian
namun menjelma menjadi pangeran dikemudian hari hingga saat ini
pangeran yang sempat ku benci namun kurindukan saat ini

bolehkah aku memilikinya lagi,..
karena ku tak ingin kehilangan dirinya
untuk kedua kalinya

seakan ramadhan pertama ku

seakan ramadhan ini adalah yang pertama bagiku
aku begitu terpana dengan segala suasana yang terjadi
tiga hari sudah aku berkeliling bersama sepeda motorku menjelang maghrib
di jakarta ini
di kota ini

seakan aku terbangun dari mimpi
melihat semua gelagat dan tingkah setiap orang yang dikatakan umat
menjelang maghrib

saat bedug tiba.. dan setengah jam sebelumnya
aku hanya berduduk di samping kios rokok,.. di depan gerobak gorengan
aku melihat antrian panjang...
di warung2 nasi ..
di tenda2 kolak
di swalayan2
di gerobak2 makanan

waw... begitu antusiasnya mereka berbuka puasa
apakah berpuasanya seantusias mereka berbuka puasa ?

karena kemenangan peperangan seringkali terjadi saat bulan ramadhan
karena mereka memiliki hasrat besar untuk berpuasa
hasrat adalah perpaduan benci dan cinta

saat iblis sebagai sosok yang dibenci telah terbelenggu
hanya ada 4JJ1 sebagai sosok yang dicinta di bulan ramadhan
bagaimana mungkin mereka tak antusias berpuasa ??

seakan ramadhan ini adalah asing bagiku
aku tak bernafsu untuk menjadikan beda dengan bulan lainnya
aku ingin ini biasa
aku tak ingin luar biasa
dalam langkahku bukan sikapku

seakan ramadhan ini adalah biasa bagiku
saat ku sahur bersama teman2 satu kost
tak ada daging.. tak ada buah.. tak ada sayur
hanya ada mie goreng dan sepotong telor dadar
dan segelas teh manis
alhamdulillah

ya 4JJ1.. aku bersujud kepada Mu
jadikan setiap langkah yang terpijak sebagai darma baktiku pada Mu
ya 4JJ1.. aku bersyukur kepada Mu
jadikan setiap apa yang KAU titipkan padaku sebagai ladang subur untuk ku mengabdi
ya 4JJ1.. aku memohon kepada Mu
ampunkan segala dosa yang tercipta
BUANG jauh-jauh dari tubuh yang lemah ini setiap penyakit jiwa yang menjangkit

ya 4JJ1.. temani aku disetiap malamku
aku ingin bercerita tentang aku dan diri ini
ya 4JJ1.. tetap dan teguhkan iman dan islam ku
HUJAM kan qur'an dalam hatiku
agar aku senantiasa terus merapatkan diri dalam barisan yang kokoh
hingga KAU ridho padaku dan hamba-hamba Mu
sebagai diri,.. sebagai dien

ya 4JJ1.. aku memang merasa ramadhan ini seakan yang pertama untuk ku

22 September 2006

Sahabatku...Bulan Ramadhan

sahabatku....
kau telah pergi dan janji tuk kembali
dan aku teringat titahmu saat kau meninggalkanku
"bawalah jiwaku dalam jiwamu"

aku ingat sekarang sahabatku....
namun aku telah lama melupakanmu...bahkan hampir menafikanmu...
jiwamu selalu kulupakan dalam jiwaku
aku telah terkotori belenggu nafsu dan amarah syetan
aku telah ternodai busuk dan dengki hati
aku bagai buih di samudera nisbi
yang terseret ombak terbentur karang
terbagi...terpisah...imanku....
SAHABATKU !....AKU TAK INGIN SEPERTI ITU....

sahabatku...
aku ingin kau datang cepat...secepat kau pergi
aku ingin kau bersamaku lama...selama kau meninggalkanku
aku merindukan didikanmu
aku mengharapkan ajaranmu

sahabatku...
ajarkan aku tuk mendekati Ilahi Robbi,..kekasihku..
didik aku membawa semangat jihad badar para
sahabat Rosullulloh

sahabatku...
aku berharap magfiroh dari Sang Maha Pemurah
aku berharap rahmat dari Sang Maha Penyayang
aku tak berharap siksa api neraka dari Sang Maha Pemurah
meski tak layak aku menyentuh Syurga NYA

tuntun aku merangkai do'a tuk Sang Maha Pendengar
tuntun aku melangkah di jalan NYA selalu... selamanya...
tuntun aku tuk merasakan indahnya seribu bulan... Lailatu Qodar

Sang Maha Melihat akan menilaiku langsung tanpa aparat-aparat suci NYA
bimbing aku tuk mekarkan Rahman Rahim NYA padaku

sahabatku...
aku merindukan hangat cinta kasih NYA
aku ingin menggapai cinta sejatiku sampai Arasy NYA

"akan ku kabarkan kedatanganmu pada jiwa-jiwa yang Mutmai'nah
akan ku kabarkan inilah saatnya kita buat barisan yang kokoh
akan ku kabarkan tuk hentikan sandiwara di pelayaran samudera fatamorgana akan ku tawarkan perniagaan seperti Titah NYA ;
(Qs : 61,1-14)"

sahabatku...
awasi dan ingatkan setiap langkahku saat-saat menghabiskan waktu
denganmu agar aku menjadi bertakwa seperti Janji NYA (Qs : 2,183)

SaYa InI ............. sEdAnG fUtUr..................

[dari seorang teman]

Saya ini sedang futur..........
Terbukti dengan ogah-ogahan datang ke pengajian tiap pekan.......
Dengan alasan klasik kuliahlah, lelahlah,
kerjalah, sibuklah, inilah, itulah......

Saya ini sedang futur..........
Jarang baca buku tentang Islam, lagi demen baca koran
Dulu tilawah tidak pernah ketinggalan, sekarang satu lembar udeh lumayan.........
Tilawah sudah tidak berkesan, nonton layar emas ketagihan......

Saya ini sedang futur....
Mulai malas shalat malam, jarang bertafakkur....
Ba'da shubuh, kanan kiri salam, lantas kembali mendengkur........
Apalagi waktu libur, sampai menjelang dzuhur

Saya ini sedang futur.......
Lihat perut semakin buncit, karena junkfood dan pangsit

Kalo infaq mulai sedikit dan mulai pelit
Apalagi shaum sunnah, perut rasanya ogah

Saya ini sedang futur............
Tak lagi pandai bersyukur
Seneng disanjung dikritik murung

Saya ini sedang futur...............
Malas ngurusin da'wah, rajin bikin ortu marah
Sedikit sekali muhasabah, sering kali meng-ghibah

Ya.. saya memang sedang futur

Mengapa saya futur...???
Mengapa tidak ada satu ikhwah pun yang menegur dan menghibur?
Kenapa batas-batas mulai mengendur?
Kepura-puraan, basa basi dan kekakuan subur?
Kenapa di antara kita sudah tidak jujur?
Kenapa ukhuwah di antara kita sudah mulai luntur?
Kenapa di antara kita hanya pandai bertutur?
Ya Allah... Berikan hambaMu ini pelipur
Agar saya tidak semakin futur
Apalagi sampai tersungkur...

Ente tau ane lagi futur...........
Sedikit dzikir, banyakan tidur, belajar ngawur, IP pun hancur....
Shahib-shahib kagak ada yang negur..........

Ente tau ane lagi futur.........
Hati beku, otak ngelantur mikirin orang se-dulur, diri sendiri kagak pernah ngukur
Ente taulah ane sekarang........
Seneng duduk di kursi goyang, perut kenyang hati melayang
Mulut sibuk ngomongin orang, aib sendiri nggak kebayang

Ente tau ane bengal..............
Bangun malem sering ditinggal
Otak bebal banyak mengkhayal, udeh lupa yang namanya ajal

Ente tau ane begini............
Udah sok tau, seneng dipuji ngomong
Sok suci kayak murrabi, kagak ngaca diri sendiri

Ente tau ane gegabah...........
Petantang-petenteng merasa gagah,
Ngaku-ngaku ikhwah kalo mo muhasabah,
Diri ini nggak beda sama sampah

Ente tau ane sekarang udah kalah di medan perang
Ane pengen pulang kandang,
Ke tempat ane dulu datang...........

***

Buat semua saudaraku...

Kunjungilah saudaramu tengoklah dia barang sebentar. Mungkin keimanannya sedang berada diujung tanduk, mungkin keimanannya sedang dipertaruhkan. Raihlah dia, rengkuhlah dia, ajaklah dia bersama melihat terbitnya fajar kebangkitan Islam. Ajaklah dia bersama menuju cintaNYA, menuju surgaNYa, menuju ampunanNYA.

Janganlah sibuk dengan diri sendiri, pedulilah dengan sekelilingmu, pedulilah dengan mereka yang mengharap datangnya secercah cahaya.