Social Icons

Pages

31 January 2007

takkan

aku tak ingin mataku terbui oleh tangis matamu
aku pun tak ingin telinga ini terperangkap oleh kelembuatan suaramu
apalagi hati ini tenggelam oleh bujuk rayumu

aku takkan mendengar kabar burung yang hinggap di telingaku
sedikitpun tak kuijinkan menepi atau sekedar mengelilingi ruhku
apalagi memaksa hinggap di tangkai hatiku dan mencengkram rangtingnya

25 January 2007

sore ini

sebentar lagi kita pulang ke rumah
Rumahmu tak akan menjadi sebuah sangkar,
melainkan tiang utama sebuah kapal layar

saat kita tiba di rumah nanti
tetaplah menghijab ..
setiap jejak langkah dan setiap kata yang terucap

mungkin kita telah tersandung kerikil tajam
sehingga hati menjadi lusuh, dekil dan kusam

namun luangkan sejenak saat malam nanti dengan Nya
berdo'a dan berbagi cerita meluahkan seluruh gundah dan gelisah
mengadu dan memasrahkan semua luka dan derita
mohon sucikanlah segala debu yang mengotori hati

dan berharap esok kembali
agar bisa memperbaiki diri

24 January 2007

senyumanmu

dirimu rupanya sedang tersenyum :)
memang indah jika melihatmu tersenyum
jika saja kau bisa melihat dirimu dari kedua bola mataku
tentu kita akan sepakat bahwa senyumanmu adalah anugerah
namun apalah artinya jika sebuah senyuman tak mampu membuatku mengingat-Nya
aku akui, senyumanmu mampu mengingatkan aku pada-Nya, insya 4JJ1 ;)

pagi tadi

pagi tadi, aku hanya bisa tersenyum
sembunyi dalam diam namun tak membisu
terngiang aku mengenang adik-adikku
melihat anak-anak kecil menari
saat ku mulai beredar menjemput sekuntum harapan

pagi tadi, matahari mencoba melelehkan kebekuan tubuh
karena kebekuan malam telah menjadi teman teristimewa
dengan sandaran dinding kamar dan lantai sebagai alas
segelas teh manis sebagai teman dan buku sebagai aduan

pagi tadi, aku masih mengingat hujan turun begitu derasnya
menambah dingin suasana, namun senyuman ini semakin nyata
ini mungkin jadi salah satu alasan aku untuk mengingatnya
karena deklarasinya telah ia kumandangkan dengan lantang
bersama kibaran bendera penuh gelora di langit hati

pagi tadi, aku hanya bisa tersenyum
sembunyi dalam diam namun tak membisu

Andai

saja

23 January 2007

di akhir hari ke-1

gusar kian bertambah seraya adzan sedang berkumandang
malam telah menjemput jiwa yang sedianya belum siap tercabut dari dalam raga
hati ini telah diliputi kelabunya awan di langit tak bertiang

aku hampir saja lupa bahwa aku manusia bernyawa
layak terbang dan tak hanya melipatkan sayap di atas ranting

ingin kusikat seluruh kekotoran dalam hatiku hingga kerak-keraknya
ingin kubunuh setan-setan yang telah merasuki tubuh tanpa seizinku
ingin kuhancurkan semua dogma dalam kepalaku hingga terpusingkan dunia

ini memang sandiwara... namun bukan tempat hura-hura
ini bukan panggung di mana cinta menjadi sebuah permainan kata
dikejar untuk disakiti, dipeluk untuk nodai, dicium untuk diludah

aku muak dengan kesemerawutan ini
biar aku menjadi lumbung siksa atas segala dosa
tapi itu bisa membuat-Nya marah padaku

Ya 4JJ1, aku ridha tubuh ini terkoyak dari rangkanya
Ya 4JJ1, aku ridha kepala ini terpisah dari raganya
Ya 4JJ1, aku ridha darah ini mengalir dari nadinya

asalkan Engkau tak marah padaku
asalkan Engkau ridha pula padaku

aku telah menangis begitu seringnya di sudut kamar dengan wajah menghadap dinding
kala itu, aku sering tak mengerti kenapa aku menangis, kenapa aku bersedih


Ya 4JJ1, hatiku menangis kala telah membaca para sahabat
Ya 4JJ1, hatiku terharu kala telah menelusuri sunnahnya
Ya 4JJ1, hatiku malu kala telah melantunkan ayat-ayat Mu

Ya 4JJ1, jangan engkau murka padaku karena dosa-dosaku
Ya 4JJ1, jangan engkau mengurangi Rahman dan Rahiim-Mu padaku karena dosa-dosaku
Ya 4JJ1, aku lelah... segarkan aku dengan kekuatan-Mu
Ya 4JJ1, aku gundah... tenangkan aku dengan cinta-Mu
Ya 4JJ1, aku kesepian... temani aku dengan ridha-Mu

hari ke-1

ketika aku sedang dalam kesendirian di sini
hanya setubuh bantal dan guling yang menemani
selembar kain sarung yang rela menyelimuti
aku tersungkur dalam lelapnya malam
bersama tubuh yang terkulai lelah

seandainya aku bisa meminjam satu telinga saja
untuk mendengar sedikit saja cerita dari ku
tentunya malam tadi begitu mudah untuk terlewati

aku hanya bisa tertidur dalam kamar yang terkunci
tanpa cahaya lampu atau putaran kipas angin
ku sandarkan punggungku yang telah sekian lama aku menahannya

aku lelah dan ingin berguru pada diam atau keheningan
jangankan berteriak, bicarapun aku sudah enggan
aku hanya menunggu sebuah waktu dalam tidurku
di kisaran waktu saat ayam bersiap untuk berkokok

Ya.. 4JJ1 cabutlah kegelisahan dan kegundahan dalam diriku
biarkanlah jiwaku ramai oleh ketaatan kepada-Mu saja
biarkanlah hatiku damai oleh menyebut asma-Mu seorang

bimbinglah mataku untuk menatap rindu
bimbinglah telingaku untuk mendengar khusyuk
bimbinglah hatiku untuk memahami utuh

setiap ayat-ayat yang tertuang dalam lembaran-lembaran kitab suci-Mu

22 January 2007

entah .. mau kau bilang apa

mudah memang untuk menasehati
yang sulit menerimanya
apalagi melaksanakannya

mudah memang memberi cinta
yang sulit justru menerimanya
apalagi berjuang dengannya

di setiap buaian malam aku memohon dalam kesendirian

agar aku bisa mencintai setiap takdir yang menghampiri
agar aku bisa mencintai setiap nikmat yang terberi

agar aku bisa berjuang dengannya di setiap waktuku
agar aku bisa berjuang dengannya di sisa umurku

mudah memang jika aku tak sendiri
paling tidak ada yang menemani
apalagi jika serasi dalam hati, selaras dalam langkah
mencipta nada-nada suka dan duka dalam rangkaian melodi nan harmoni

ah... cukup sudah aku bermimpi, biarlah aku menari saja
menari di alam mimpi (sama juga masih mimpi dunk ?, eM :)
bersama bidadari bertahtakan kulit durian (bidadari dari mana, yah ?)
berbalut kain nan indah dari kulit pari (wah.. tambah ngaco aja ;P)
pantas saja tubuhnya bau terasi (wah..wah... tambah gak nyambung nih)

19 January 2007

Vivere militare

Aku mensyukuri berkah yang telah kuterima
Aku memahami dan toleransi akan adanya perbedaan
Aku berani mempertahankan apa yang kuanggap benar

Inilah hidup...
yang diisi dengan penuh keindahan dan kenikmatan
bukan untuk dinikmati seluruhnya, hanya untuk diambil secukupnya
meski tak akan ada yang yang menghalangi jika kau ingin merengkuh segalanya

setiap jejak langkah akan tertulis dalam sebuah kitab
akan terbuka dan terbaca dengan seksama tanpa ada manipulasi
di saat tak ada lagi kompromi atau pembelaan diri
di saat tak ada lagi naungan atau perlindungan
hanya penantian keputusan atas segala perbuatan di atas sebuah timbangan

Inilah hidup...
lika-likunya bukan untuk ditangisi atau diratapi
karena ia bukan jalan penuh kelokan atau jalan yang bercabang
ia hanya jalan lurus penuh rintangan, cobaan, godaan serta ujian

tak ada yang mampu mendobrak dinding penghalang itu
jika hatimu masih terpenjara keindahan dunia, terpasung kenikmatan dunia
bukannya tak boleh menjamah dunia, ambillah secukupnya... itu saja

aku pernah mendengar rasul bersabda bahwa orang yang berat di akhirat adalah...
orang yang memiliki cadangan makanan lebih dari tiga hari
oh... itu lebih dari separuh isi dunia

hidup memang bukanlah sandiwara tanpa air mata bukan pula parodi tanpa canda tawa
hidup adalah kreasi Sutradara Terhebat dan Penulis Skenario Termahsyur
keduanya terangkum dalam sebuah nama, 4JJ1

kita adalah aktor dan aktrisnya
aktor dan aktris terhebat adalah saat mereka bisa melakukan apa yang Sutradara arahkan, melalui alur skenario-Nya
bahkan mereka bisa menyelami peran yang diberikan, meski belum tentu peran itu mereka senangi

seorang filsuf romawi 2000 tahun yang lalu mengatakan
"Vivere militare !!!" , Hidup adalah Berjuang !!!

16 January 2007

bencana

hutan dihancurkan, bencana didapat
hutan dirambah, air pun tumpah

hutan dihancurkan, rakyat makin merana sengsara
hutan dirambah, kesedihanpun makin menjalar

bencana seolah tak henti-hentinya
silih berganti dari daerah satu ke daerah lainnya

banjir, longsor, kekeringan, kebakaran
adalah rangkaian bencana yang telah menjadi perhiasan negeri ini

seringkali keanehan nampak dari bencana-bencana itu
di satu daerah terjai kekeringan, di daerah lain malah kebanjiran

lalu terjadilah parade bencana di negeri ini
seolah ingin menyapa setiap jiwa dengan renggutan nyawa

parade bencana ini bukan parade sirkus
di mana kita masih bisa tertawa dengan kekonyolan para badut

negeri ini sudah terlalu banyak badut
masa sih, kalian mau menambah deretan badut-badut ini ???

hendaknya kita berfikir, hendaknya kita merenungi
ini bukan teguran, ini bukan ujian...

musibah ini adalah adzab, wahai sahabat
musibah ini adalah adzab... sungguh ini adzab, sahabat ku

apakah kita bagian dari mereka ???
naudzubillahimindzalik

satu hal yang tak aku mengerti tentang bencana di negeri ini
bencana koq seperti arisan yah

13 January 2007

Rumah Kefitrahan

Aku ingin pulang ke rumah kefitrahan
Yang mengajarkan aku hidup bahagia
Yang mengajarkan aku semua derita
Mengantarkan aku mencari jarum dalam jerami
Mengantarkan aku menemukan keuruhan cerita
Cerita yang terangkai oleh ayat-ayat Ilahi dan langkah
Melalui alur sandiwara kehidupan, penuh silau kehidupan

Akan aku antar engkau

Akan aku antarkan kau menuju gerbang pemahaman
Melalui jalan rimba yang memang pernah kau lalui
Namun tak pernah kau indahkan sebelumnya

Saat itu kau tak pedulikan sinaran kunang-kunang memberi petunjuk
Saat itu kau tak acuhkan kemana angin berhembus
Saat itu kau tak hiraukan batu yang kau lewati telah menghalangi jalanmu

Kau hanya lalui begitu saja
Tanpa ada bekas .. tanpa ada pelajaran

Akan aku antarkan kau menuju gerbang pemahaman
Meski harus kembali ke belakang sejenak
Hanya sekedar ingin menyatukan perasaanmu saat itu
Dengan yang seharusnya kau ambil dalam perjalananmu

Mungkin kau tak pernah bingung seperti ini
Jika saja kau lewati semua perjalananmu dengan waras
Akalmu tak kau simpan dalam buku keraguan
hatimu tak tertinggal di rumah kegundahan
Nafsumu tak terpasung di atas tiang kehampaan

Berikan waktumu sejenak untuk aku antarkan menuju gerbang pemahaman

gerai masa ku

tak ingin angan ini memanjang
di antara benih-benih kebodohan
yang terhinggap di sebuah putik
dan entah apa namanya

aku tak ingin mengatakannya
namun kini aku kembali
setelah sekian lama menghilang
dan begitu berarti semua perjalanan ini
meski menyimpan noda di ujung sana

hanya maaf darinya yang kuminta
bukan iba atau lainnya
karena aku punya hidup
hidup yang harus kulalui
tanpa mereka atau dengan mereka

saat gerai ini telah kubuka
mengijinkan mentari masuk menerangi masaku

Terpilih

Arah ini semakin jelas
Cahaya ini mulai menerang
Kabut ini mulai memudar

Senyuman ini mulai penuh rahasia
Rahasia kegembiraan dan kesejukan hati
Memulai menuai semanga juang yang pernah terbuang

Meski ini bukan sekedar pilihan
Tapi keputusan terhadap beberapa pilihan
Jalan mana yang akan aku pilih
Hingga ku mendapatkan kembang terpilih
Pilihan terbaik persembahan dari Nya

Debu

kemanakah kaki ini kan melangkah
menyapu debu yang tak pernah mendarat
melayang seadanya tuk mengisi kekosongan hidup... dan...

kini.. tangan pun tak dapat mengepal dengan tangguh
meneriakkan kemenangan yang memang tak teraihnya
sehingga debu pun tersenyum dengan manja dan...

tak dapat kusebutkan apa mula semua ini
karena memang aku tak mengerti apa guna semua ini
tapi kuterima kehadirannya dengan ikhlas dan...

saat ini aku akan mulai
untaian tinta yang akan menjadi saksi
hadirnya debu dalam tubuhku
tapi takkan terijinkan tuk hadir dalam hatiku

kan kulewati ini bersama terpaan angin yang menamparku
kan kuarungi ini bersama deburan ombak yang menghadangku
kan kujalani ini bersama langkah-langkah kecil yang pasti

debu! kau telah mengajarkan kehalusan rayuanmu
membuat muka ku selalu tak berkilau kala siang hari
debu! biarlah aku saja yang merasakan kehebatanmu
cukup sampai sini saja aku dan kamu saling tahu

terima kasih debu...
yang telah mengisi sisi gelapku
hingga ku masuk melewati lorong tanpa cahaya
sampai ku menemukan ladang tuk bertobat
membuat hidupku lebih bermakna dan penuh arti

Kemana Saja

hey...
kemana saja kamu ini...
sudah lama dunia ini gelap tanpa mu
ke arah mana kau cari seorang tua
yang mengisahkan cerita seorang putri pada sang raja

hey...
jangan hanya terdiam kau ini...
terpana melihat siapa ?
keindahan ini tak perlu kau ragukan lagi :)

detak langkah

detak langkah ini mulai goncang . namun tak seperti detakkan jam diniding . ataupun letupan bom yang meninggalkan puing-puing . detakkan ini seperti gemerincing air sungai yang mengalir dengan irama harmoni . kegoncangan ini mengundang jawaban tanpa pertanyaan . detak ini mungkin hanya ilusi . namun terasa sampai ke hati . entah kapan detak langkah ini berhenti menggoncang tubuh lemah ini . mungkin hingga izroil menunaikan tugasnya pada ku

12 January 2007

kesedihan dalam diam ku

saat perpisahan tiba gemuruh lah sorak sorai bahagia di ruang sana
mungkin hanya dirimu yang masih tenggelam dalam kesedihan
kesedihan itu tak sebanding dengan kebahagiaan orang-orang tercintamu
mereka ada di sekeliling mu, pelindung setubuh jiwamu di dunia

jauh di dalam ruang sini, tak ada gemuruh apapun selain tau tentang perpisahan
meski mungkin bahagia, tapi luka telah kau siramkan pada orang-orang tercintaku

nadi tersumbat luka

jika sakit hati masih bersemayam di ragamu
ijinkanlah aku merampas semua itu
agar kau bisa bebas dan tak tersumbat sakit di hati

aku senang melihat kau marah
karena .. akhirnya kau mengakui kalau engkau adalah pemarah
suaramu bisa lebih lantang dari seorang ksatria maha raja

aku tahu bahwa kau sedang luka hati
bahkan luka itu begitu dalamnya
mungkin hingga menembus pungunggmu

aku bukan ingin bicara siapa yang paling terluka diantara kita ?
namun kapan kita akan bangkit dan bangkit dari keterpurukan ?

meski engkau anggap aku seorang pecundang sekalipun... aku tak kan kecewa
aku masih bisa tersenyum dan tak pernah menyimpan rasa dendam pada siapapun

namun sungguh, aku iba kepadamu
karena kau telah menyimpan bara di hatimu sendiri

tentang kegusaran masa lalu

lekat dari fikiran ku tentang masa lalu
bagaimana hebatnya gelombang kegusaran mampu menyapu sesosok tubuh
yang berdiri di pinggir pantai kebimbangan ke samudera kebingungan
hingga terombang-ambing deburan kebuntuan dan tenggelam ke palung kehinaan

saat itu.. bukannya aku tak mampu menangis.. bukannya tak ingin
namun air mataku telah terwakili oleh luasnya air lautan
aku hanya bisa terapung diselingi candaan burung-burung
dan bisikan angin-angin mampu mengubah arah karang pijakanku

bukan pula aku tak berpasrah pada diri Nya.. bukan pula pada diri Nya
aku tetap saja mesti menserasikan kaki dan tangan agar ku bisa muncul ke permukaan
lalu aku harus teriak sekuat tenaga, sekiranya ada orang yang bisa mendengar
aku harus mencoba berenang meski muncul tenggelam tetap ku arahkan ke daratan

cinta 3 masa

menurutku...
sebenarnya... tak ada orang yang jatuh cinta
sejatinya... cintalah yang mendatangi orang-orang

namun ia seringkali diabaikan saat datang
dan sering dirindukan saat ia melenggang pergi

buatku...
cinta datang laksana seorang tamu
yang boleh bertamu tidak lebih dari 3 hari

jika lebih 3 hari
hanya ada dua opsi buat dirinya :
dimiliki pemilik rumah atau diusir pemilik rumah

menurutku...
sesungguhnya... cinta Nya dalam kehidupan tidak lebih dari 3 masa :
cinta Nya di alam rahim, terwujud dari kasih sayang orang tuanya
cinta Nya di alam dunia, terwujud dari monoloyalitas penghambaan dirinya
cinta Nya di alam kubur, terwujud dari manifestasi amal sholihnya

akhirat hanyalah buah sikap pemilik kehidupan

syurga adalah tempat di mana kau dimiliki Pemilik Kehidupan
neraka adalah tempat di mana kau diusir Pemilik Kehidupan

tapi itu hanya menurutku tentang cinta...

10 January 2007

Perubahan Itu Abadi

Segalanya tampak mustahil bagi orang yang tidak pernah mencoba apapun
Manusia tidak kekurangan kemampuan, namun mereka kekurangan kemauan
Dunia tidak berubah ketika kita memandangnya dari sudut yang sama
Sungguh... Perubahan itu Abadi

gak tau

sekelompok burung sedang melipatkan sayapnya
hanya mencengkram batang atau ranting
enggan terbang karena takut terjatuh

siapa yang mengajarkannya ?

sebatas mungkin

Mungkin... seharusnya aku tak membuka lembaran yang bisa membuat orang lain terluka atau terkesan memaksa atau memang menjadi orang lain terpaksa. Tapi begitulah hidup, jika saling berinteraksi dengan orang lain haruslah ada dan butuh pengorbanan, maka pengorbanan adalah himpunan bagian dari perjuangan dan perjuangan adalah himpunan bagian dari kehidupan... tapi ini sebatas mungkin

sedikit tentang hidup

aku takkan melupakan kebaikan-kebaikan kecil orang lain
juga takkan mengingat kesalahan-kesalahan kecil orang lain

aku tak ingin mencari kebahagiaan dalam kemalangan orang lain
yang aku tau sampai saat ini...

Jika kehidupan ku terlihat kelabu mungkin jendela hatiku perlu dibersihkan
Jika tersesat aku bisa kembali lagi tetapi ....
Jika salah mengatakan sesuatu aku tidak bisa menariknya kembali

tapi...

kalau aku rasakan..... hidup itu seperti sebuah tragedi
kalau aku pikirkan.... hidup itu lebih menyerupai komedi

07 January 2007

maafkan aku jika aku telah menghamili hatimu

maafkan aku
jika aku telah menghamili hatimu

maafkan aku
jika kepedihan telah keluar dari rahimmu

dalam ruang gelap nan sempit ini
aku sungguh masih membawa sedikit cahaya

akan ku jaga cahaya itu agar tak padam
hanya itu yang bisa menerangi kegelapan hati ku saat ini

sungguh aku tak ingin membuat ku terperosok lebih jauh
apalagi membawa sekumpulan manusia yang aku cintai

mungkin saja mereka bisa hidup tanpa aku
tapi aku tak bisa hidup tanpa mereka

keindahan dunia tak bisa dinikmati dua orang saja
keindahan dunia ada jika kita bisa berbagi dengan sesama

siapa yang akan kita bagi jika orang-orang yang kita cintai telah menjauh ?
mungkinkah kita bisa berbagi bila kita menodongkan pistol kepada Tuhan ?

sungguh Ia akan murka... murkanya Ia adalah neraka

maafkan aku
jika aku telah menghamili hatimu

jangan kau benci aku
karena itu akan menambah luka di dada

jangan kau cerca aku
karena itu akan menambah duka di hati

meski kau berhak atas semuanya
tapi tetap saja kau benci dan mencerca dirimu sendiri

jika kau masih saja benci dan mencerca dirimu hingga kau jijik terhadap dirimu sendiri
sungguh kau telah memperlihatkan pada ku, bahwa kau tak mampu mencintai yang lain

lalu bagaimana kau bisa mencintai Nya ?
mencintai dirimu sendiri saja kau tak mau

sungguh telah lama aku luangkan waktu untuk berfikir
demi sebuah masa yang kan mengusung sebuah kisah tentang hidupku seutuhnya

jangan kau paksa aku menjelaskan semua karena semuanya telah jelas

03 January 2007

tangisanku

tangisanku meninggalkan kisah
menahankan secangkir risau
di atas meja kebijaksanaan

setiba aku di kota kecilku
aku akan menyusuri setiap tabir
yang telah mulai redup dan tertutup

ingin kulihat lagi langit kejinggaan
di ufuk barat di tepi redanya hujan
lalu pelangi mewarnai setengah bumi

tangisanku telah mengubah kisah menjadi kabut
melantunkan rayuan berakhirkan kemalangan
di atas singgasana keangkuhan

selepas ku merayu senja
ingin ku berbincang sejenak
bersamaNya di atas sajadah

ingin kulihat lagi lembaran kalam
peneduh keresahan, pengobat perihnya hati
lalu ku pejamkan mata, melanjutkan perjalanan pulang

02 January 2007

bait-bait awal diari barunya

kerutan dahinya bukanlah sebuah tanda keengganan
bahasa tubuhnya bukanlah sebuah tanda penolakan

di bibirnya terselip sebuah kenangan
tentang ilham yang sulit diucapkan

awalnya mungkin abstrak baginya
tekadnya telah menjawab semua tanya

keindahan telah menyapa setiap paginya
embun pun terharu atas perjuangannya

hatinya sekarang begitu sumringah
jingga telah mewarnai wajahnya

mungkin ia telah menangggung beban
dari catatan pada diari masa lalunya

namun saat ini... do'a, sabar, ikhlas, istiqomah, qona'ah,semangat dengan seulas senyuman
telah menjadi untaian bait-bait awal diari barunya

Memahami ku melalui mata dan telingamu

[dari sebuah catatan yang telah lama terabaikan]

Dari sejak tadi aku telah merangkai sejuta kata
Bagiku merangkai kata bukanlah kebiasaan melainkan kesenangan

Kadang aku pergi selama satu minggu tanpa merangkai sepatah kata pun
Bagiku hidup tanpa berjalan menuju rimba kata-kata, sungguhlah menyakitkan

Aku begitu menyadari bahwa hidup layaknya orang asing di dunia.
Karena rangkaian kata-kata ku tak mampu kau fahami atau asing bagi mu
Namun jika kau berkenan berbicaralah denganku agar kau memahami diriku ini
Karena lelaki ini tetaplah orang asing yang bahasanya tak dituturkan oleh seorang pun di dunia ini
Aku tidak tahu... berapa banyak di dunia ini orang yang tidak memahami bahasa jiwaku

Apakah kau bisa menyelami maksud nyanyian burung di langit biru ?
Apakah kau bisa memahami arti petikan dawai-dawai yang bergetar ?

Mungkin kau bisa berprasangka tapi tak mampu memahami

Apakah kau bisa melihat celah kesenangan dalam kesedihanku atau melihat celah kesedihan dalam kesenagan ku ?

Prasangkalah yang membuat nada-nada sumbang tentang diriku
Padahal tidak ada yang sia-sia di bawah sinar matahari

Kau hanya membutuhkan mata untuk menatap dan telinga untuk mendengarkan agar kau bisa memahamiku

Sungguh tak cukup menjadi apa yang kau inginkan
Meski terlalu munafik menjadi apa yang orang lain inginkan
Namun begitu mulia menjadi apa yang Tuhan inginkan

Inniy uhibbuka fillahi ta'ala

menyelami ingin Mu

mulanya aku mendengar kabar tentang Mu
lalu aku terusik untuk mengenal diri Mu

aku mencari dan memaksa tubuh ini
untuk bisa memaknai arti diri Mu seutuhnya

Engkau menyapaku dengan bahasa Mu
yang kadang sulit aku fahami

aku berbicara banyak tentang kehidupan
tapi diam Mu membuatku kehilangan pegangan

Apa yang sebenarnya bisa membuat Mu berbicara padaku
akan aku perjuangkan semua ingin Mu di semua waktuku