Social Icons

Pages

31 July 2006

catatan akhir bulan juli

hari terakhir bulan ini, aku hanya bisa menghela napas lega
hati ini begitu tentramnya namun kepala ini begitu sesaknya

akhirnya aku menemukan sebuah titik yang pernah hilang
sebuah awal yang takkan ku akhiri selain oleh kematian

terima kasih teman
sebenarnya aku selalu membawamu
bukan membangun sebuah dinding dari ego
sebenarnya aku selalu mengenangmu
bukan menggali sebuah sumur dari ladang kebencian

biarkanlah aku selalu mengenang perjalanan ini
dalam sebuah catatan hati di atas telaga kekaguman
bersama kerinduan penuh keharuan

25 July 2006

rangkaian jejak siang dan malam ku

apakah yang akan menyegarkan bangun tidurku
selain terbangun disepertiga malam
menemui Nya dan mengagungkan Nya
serta sholawat kepada rosul Nya

oh.. cinta .. aku terlelah di sore ini
ingin segera berada dipangkuan Mu

ingin segera ku segarkan tubuh ini
dengan air wudhu maghrib nanti
bersama segelas teh manis

apakah yang akan menyejukkan mata dan hati ini
selain melafalkan ayat-ayat suci Mu
hingga air mata membasahi kitab mu
air mata bersama syahdu dan khusyu
berakhir rindu dan malu

air dan api

Kawan...
Masihkah kita tertahan dalam kebimbangan
Antara melangkah atau tenggelam dalam kekalahan

Sementara...
Api tengah membakar seisi kota
Air tengah membanjiri seluruh desa

kutipan seorang khalifah

Tidak ada kebaikan ibadah
yang tidak ada ilmunya
dan tidak ada kebaikan ilmu
yang tidak difahami
dan tidak ada kebaikan bacaan
kalau tidak ada perhatian untuknya.
(Ali Bin Abi Thalib)

Cukuplah bila aku merasa mulia
karena Engkau sebagai Tuhan bagiku
dan cukuplah bila aku bangga
bahwa aku menjadi hamba bagiMu.
Engkau bagiku sebagaimana yang aku cintai,
maka berilah aku taufik
sebagaimana yang Engkau cintai.
(Ali Bin Abi Thalib)

Wahai anak manusia,
setiap kali engkau meminta kepada-Ku
dan mengharap dari-Ku,
maka Aku akan ampunkan bagimu
apa yang telah lalu
dan Aku tidak peduli betapapun besar
dan banyaknya dosamu.
Wahai anak manusia,
seandainya dosa-dosamu mencapai setinggi langit,
kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku,
maka Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli.
Wahai anak manusia,
seandainya engkau datang kepada-Ku
dengan membawa setumpuk dosa sebesar bumi,
kemudian engkau berjumpa dengan-Ku
tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun,
maka Aku akan memberikan ampunan sebesar bumi itu pula"
(Hadits Qudsi Riwayat Turmudzi)

Cinta kita di sore hari

tak usah bermuram begitu
senyumlah...
biar hari lebih cerah
meski langit akan menggelap
kita memang agak sesat
terbawa terjal penuh aral
tapi tiada sesal, sungguh
hari-hari masih penuh asa
saat mencoba melipur hati
dan coba pahami cela kita
kadang berat, memang
kadang hampir putus harapan
tapi saat hari berganti
keyakinan pun bertumbuh lagi
cinta kita masih perkasa
untuk membuhul perbedaan ini

saat malam nanti tiba
saat kembali untuk bertapa
memahami tentang hari ini
yang terjadi hari ini
karena ternyata..
kita masih punya hutang kepada
kehidupan dan manusia

sebuah kutipan tentang hidup

"Hidup tanpa cinta ibarat pohon yang tidak berbunga dan berbuah.
Dan cinta tanpa keindahan seperti bunga tanpa aroma semerbak dan seperti buah tanpa biji. Hidup, cinta dan keindahan adalah tiga dalam satu, yang tidak dapat dipisahkan ataupun diubah."

"Hidup tanpa berjuang seperti empat musim yang kehilangan musim bunganya. Dan perjuangan tanpa hak seperti padang pasir yang tandus. Hidup, perjuangan dan hak adalah tiga dalam satu yang tidak dapat dipisahkan ataupun diubah."

"Hidup tanpa kebebasan seperti tubuh tanpa jiwa, dan kebebasan tanpa akal seperti roh yang kebingungan. Hidup, kebebasan dan akal adalah tiga dalam satu, abadi dan tidak pernah sirna."

mawar esok pagi dalam sebuah puisi

Pada malam aku mengadu
karena aku lama tak mendengar suara air mata di lorong mimpi puisi

Pada pagi aku merayu
Adakah mawar merah masih merekah di sana
menawarkan aroma kedamaian dan ketenangan

Adakah matahari masih tersenyum di sana
Layaknya sang bayi lelap di pangkuan ibunya

saat ini

saat ini kesehatanku lebih baik dari biasanya
meski masih seperti gitar yang putus talinya
apa yang menyusahkanku saat ini adalah keadaan
yang mengharuskanku bekerja selama sepuluh jam sehari
sementara aku terlarang untuk menulis lebih dari lima jam
tidak ada yang lebih sulit daripada semangat, kuat dalam raga yang lemah.
aku merasa-aku tidak rendah hati-bahwa aku hanya sedang berada di tepi jurang.
telah satu tahun setengah aku lewatkan sambil menulis
dan hal ini merupakan masa persiapan saja sebelum
melangkah lebih jauh menembus mimpi liarku.
saat ini aku belum bisa melakukan hal yang berguna di bumi ini.
ide-ideku belum matang dan jaringku masih tenggelam
dan jari-jari ku masih tertidur nyenyak

kerinduan

tak pernah kurasakan kerinduan sebesar ini
melebihi kerinduanku pada pasangan hidupku

aku seperti tak memiliki cinta
tak pernah ada cinta sebesar ini

aku sangat ingin menangis saat ini
namun biar kutangguhkan hingga ku pulang nanti

sungguh ... betapa besar kerinduan ini
ya 4JJ1.. segala puji memang hanya untuk Mu

esok pagi dengan darah

Dari sekian keganjilan hidup
Gila karena murka Atau duka karena kecewa
bolehlah aku sebut bagian dari seni

seni Derita kadang mencekam
Menimbulkan kekacauan
Bahkan kematian yang menakutkan

Tapi seni derita
Meniupkan kesejukan
Bagi jiwa yang mati
Bagi jiwa yang terkekang

Seni derita …
Memberi pendidikan
Bagi perlawanan

semoga penderitaan kita selama ini
bisa menjadi ajang tuk memperbaiki diri
menjadi benar dan lebih baik

saat Dia menawarkan kembali kasih sayangnya
kita tak lagi lari dari Nya
kita akan peluk semua amanah yang telah tertumpah
walau Darah dan Nanah jadi pertaruhan
walau Harta dan Jiwa jadi persembahan
yang terbaik... untuk Nya

sebuah catatan

disaat masalah lama tak terpecahkan
timbulkan rasa kegalauan dalam pikiran
mungkin disini awal kedewasaan
ketika diri dibebani sekeranjang permasalahan

rela hati tergores pena takdir penyelesaian
sebagai jalan yang terkadang menyedihkan
biarkan aku sendiri yang menyembuhkan
bersama doa dan harapan

biarkan semua orang menertawakan
biarlah berlalu tanpa kuhiraukan
karena aku yang menentukan
kemana diri menatap masa depan

hanya padaMu kuceritakan
karena Engkaulah yang menciptakan
semua rintangan ibarat batu ujian
semoga tiada penyesalan
dihari kemudian.....

aku sadar....

ketika ku berusaha menikmati setiap jalan ku
melihat kenyataan bahwa hidup ini penuh liku
dan gelombang cobaan berkejaran lalu saling bersahutan

aku sadar...
kebenaran hidup tetap harus berjalan dengan cara yang benar
tak ada prasangka manusia yang mampu menuntun kepada kebenaran

seringkali aku mendaki gunung tanpa alas kaki
menginjak setiap ranting dan duri
hingga darah mengalir dan daging mulai bernanah

aku sadar...
kepedihan bukan berasal dari kulit yang tergores
kesedihan bukan berasal dari daging yang tertusuk

karena ternyata...
kematian dengan tangan yang terputus
kematian dengan darah yang mengalir
kematian dengan mata yang tercongkel
kematian dengan jantung yang tercabut
adalah pengharapan para syuhada

mereka tasbih saat tangan terputus
mereka takbir saat darah mengalir
mereka tahlil saat mata tercongkel
mereka tahmid saat jantung tercabut
saat kematian tiba... mereka hanya berucap
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun
Asyhadualla Ilaha Ilallah Wa Ashadu anna muhammadurrosulloh

uraian air mata dalam doa untuk mu

seperti yang kita tau
bahwa bunga tidak mekar hanya dalam waktu semalam

semoga hari-hari yang kita lewati
tanaman hati kita selalu tersiram manisnya iman dan islam
agar senantiasa jiwa ini merekah dan tumbuh penuh ridho Penanamnya

aku sangat sadar
setetes air adalah bagian dari luasnya samudera

begitu pula senyuman dan semangatmu
seulam senyuman dan secuil semangat yang kau tebar
mengokohkan pijak langkahmu
memastikan ayu hatimu

semoga Alloh, menaungi kita dari segala marabahaya
semoga Alloh, menghujamkan hati kita dengan Cinta pada Nya saja
semoga Alloh, senantiasa memberikan kesehatan dan keselamatan
semoga Alloh, memanggil kita, saat kita berserah diri pada Nya

21 July 2006

hitam putih

malam ini begitu gelap
tapi tidak hati ku ini

aku ingin menuliskan semua putih di atas hitamku
aku ingin menuliskan semua kebahagian di atas kesedihanku

karena hitam dan putih bagai benang-benang kehidupan
bila kurajut dengan sabar dan ikhlas
tentu akan terebah sebuah kain penuh corak yang indah
yang bisa memanjakan mata dan pemakainya

seperti malam ini
kutuliskan semua putih di atas hitamku

menikmati keindahan nuansa

ohhh...
tak ada nuansa seindah ini
biar bumi telah tergoncang
dan air laut terus berteriak
tak ada nuansa seindah ini

maaf...
bukan aku tak berempati
meski sekarang aku sedang berada di tepi jurang
takkan kubiarkan diri ini menangis dan menjatuhkan kedalamnya
masih ada aliran sungai yang menyejukkan mata
masih ada angin yang menenangkan hati

tapi seperti mencium aroma wewangian di rumah penyikasaan
tak bisa kuelakan ...
harum itu tetap ada dan semakin wangi menyeriangi tubuh yang lelah
menghilangkan setiap luka yang tersayat oleh duri dan pedang kehidupan

ohh...
biarkan aku menikmati setiap sudut nuansa ini
sebelum pukulan hantaman dan cercaan hingga makian merintangi setiap langkahku
biarkan aku tenggelam dalam lautan nuansa ini

aku ingin tersenyum bersama hati ku

19 July 2006

biar aku cumbui setiap waktuku

siapkah engkau tuk ziarahi setiap lekuk hatiku
karena begitu terjal,penuh liku bahkan berhamburan duri dan kaca
janganlah heran akan datang sekumpulan kecewa mengetuk setiap pintu ikhlasmu
saat kau mencoba melangkahkan setiap kaki

tak suara diam saat kau ziarahi bukit ini
begitu banyak gema dimana-mana hingga mungkin saja memekakan telingamu
tak ada senyuman terpaksa di lembah ini
akan ada begitu keceriaan dan kegembiraan pada wajah-wajah ini
meski darah terus mengalir darti tubuh yang tersayat
meski satu kaki kananku menyeret kaki kiriku yang pincang

sepanjang jalan
setiap waktu
setiap kenangan

aku tinggalkan setiap kenangan di setiap kota
agar kau senantiasa mengingat bahwa aku itu pernah ada
bukan se-sosok tubuh yang lahir dari halusinasi
atau terlahir dari rahim imaginasi

biar aku cumbui setiap waktuku
agar aku tetap menikmati setiap jengkalnya

18 July 2006

ku lelang diam ku

tak ada yang bisa memaksa ku tersenyum

kalo hati ingin menangis, aku menangis

tak ada kehadiran
tak ada keindahan
tak ada penyesalan

entah karena takut atau hanya ego saja

sampai kapan diam ini akan dilelang

06 July 2006

emosi tanpa harga

kejar-kejaran antara kaki dan mimpi
tak ada sedih di sudut kamar hati ini
hanya ada senyuman yang bersembunyi di lukisan raut wajah

berlari ku berlari mengejar dunia
dengan mata cekatan melirik setiap peluang
mengatur setiap emosi agar langkah tak terhenti

merangkak ku menapaki bukit akhirat
tak perlu suara dan tuliskan setiap mimpi
hanya perlu mencatat setiap bencana