Social Icons

Pages

30 January 2006

Pelukis Cinta Abadi

Wahai Pelukis Cinta Abadi
Saat bulan yang kau janjikan telah tiba
Aku merasa kehilangan Kau
Selama bulan ini berjalan
Aku pun belum jua menemukan Kau
Hati semakin gelisah tatkala Kau hanyalah sebuah nama
Hati semakin gundah tatkala Kau hanyalah sebuah sejarah
Jangan biarkan hati ini rapuh lusuh dan tak teracuhkan
sehingga Kau enggan melukis cinta hidayah Mu dalam jiwa ku yang kosong
sehingga Kau enggan menggoreskan pena aqidah dalam qolbu ku yang kian membusuk
wahai Pelukis Cinta Abadi jangan biarkan kanvas ini kotor terdampar di beranda dosa
wahai Pelukis Cinta Abadi sucikanlah kanvas ini dalam samudera Asma Ghofur Mu
wahai Pelukis Cinta Abadi warnailah kanvas ini dengan satu warna saja..........
Warna Tauhid dalam Samudera Rahman Rahim Mu ... yang selalu bersanding
Dalam pangkuan Arasy Mu.....

23 January 2006

Perbedaan

Apakah ada perbedaan kini dan dahulu ?
Beda adanya aku dan engkau di muka bumi ini
Beda antara ceriaku dan ceriamu kini
Beda diantara hariku dan harimu yang terlewati

Apakah ada perbedaan ?
Jelas terlihat beda yang membentang antara kini dan dahulu
Kini kutahu semua makna dan sakral itu
Kini kubisa mengeja semua symbol dengan makna yang terkandung
Kini kudapat membeda yang baik dan yang tak baik untuk kulakoni

Apakah terdapat beda antara kita ?
Yaa, antara kita sangatlah berbeda....
Kamu berjalan di maqom yang telah tertaqdir untukmu
Aku berlari di atas maqom yang telah terahir untukku
Aku seorang yang mendamba seorang akhwat yang sholehah tuk arungi bahtera
Engkau mendamba seorang ikhwan yang kan dampingi menuju surga hakiki

Mengapa beda ?
Karena aku dan kamu emang terlahir dalam perbedaan
Karena setiap umat memanglah selalu berbeda ada dan tiadanya
Karena dari perbedaan itu aku dan kamu khan di satukan dalam mahligai indah
Karena dari perbedaan itu aku dan kamu kan bersama dalam taman kebahagian hakiki

Dua hati

Ratapku pada hati yang terbagi
Memohon kata, meminta ikrar
Miliki seutuhnya.
Sang damba ...
Tidak tersadari, tidak terpungkiri
Ada hati yang menangis disini
Mengisak pada jiwa kasihnya yang terbelah

Kekosongan Jiwa

Bila di hati tidak pernah tumbuh perhatian kepada surga dan neraka
Berupa mengharapkan surga dan berusaha menghindar dari neraka
Maka keinginan dan ketetapan hatinya lemah dan motivasinya retak
Sebab setiap semangat untuk mendapatkan dan beramal untuk surga itu menguat
maka motivasinya juga kuat ...
keinginannya semakin gigih ...
Dan semangat usahanya akan sempurna lagi
Yang jelas ini adalah masalah cita rasa

Didunia ini kebanyakan orang menjalani kehidupan untuk mencari kemuliaan
Bagaimana mencari jalan untuk mendapatkannya Dan berburu kebahagiaan semata
Apakah dia telah salah jalan dan kehilangan rambu-rambunya, akan kita lihat nanti.

Banyak penghuni dunia yang telah keluar darinya
Dan bagaimana merasakan yang pernah ada di dunia

"Apa Gerangan Itu ?" mungkin itu yang ada dalam kepala mu

"Mengetahui 4JJ1" karena Dia ...
Yang menghendaki hidup tenteram nikmat membawa manfaat dalam Din dan dunianya

"Lantas Aku Harus Bagaimana?"
"Jadikanlah dunia seperti hari di mana anda melakukan puasa kemudian berbuka pada saat mati"
"Apakah kau bisa merasakan nikmatnya ?"

Dunia dengan hiasan dan kendaraannya
Dengan istana dan rumah-rumahnya adalah,
Mimpi tidur atau bayangan yang semu
Orang yang Mengetahui 4JJ1 terhadap hal semacam ini takkan pernah tertipu

"Apakah kau termasuk orang-orang yang tertipu?"
==Naudzubillahi mindzalik==

hadirkan jiwamu dalam dirimu, itu saja

Wahai ukhti.....
siang tak selamanya terang
malam tak selamanya gelap

kadang siang di rundung awan hitam....
kadang malam dihiasi para bintang yang bersinar .

wahai ukhti...
inilah kehidupan .....
yang dipenuhi hasrat (cinta dan benci)
apakah kau akan bernostalgia dalam lamunanmu?
apakah kau akan tenggelam dalam kebencianmu?
apakah kau akan hancur dalam tangisanmu?
apakah kau akan biarkan nafsu ini tertawa
dengan indah berdiri dan menginjakmu ?

wahai ukhti....
kau bukan kelelawar hitam yg terbang tengah malam
menebar racun dan membuat busuk buah-buah
kau bukan bunga bangkai yang berdiri tegak
menebar aroma yang menyesakkan nafas-nafas hidup

ukhti... hey ... ukhti... yes... u ...
kau mentari yang terbitkan harapan baru untuk semua orang.....
kau cahaya yang sebarkan awan jingga hingga tersejukkan setiap mata ....
kau melati yang tebarkan senyuman untuk dunia....

berdirilah sekuat kuatnya ....
langkahkan kakimu selama lamanya ....
lompat dan terbang lah setinggi tingginya
hirup udara segar ini sedalam dalamnya ....

katakanlah : "Aku Selalu Tegar Setiap Saat"
katakanlah : "Aku Selalu Siap Setiap Saat"
katakanlah : "Aku Selalu Tersenyum Setiap Saat"

Ini bukan puisi

Ini bukan puisi
Ini hanya tangisanku
Lama mengenang
Kesedihan yang menawan

Ini bukan puisi
Ini hanya tagisanku
Kesepian membunuh segala asa
Hingga mati adanya

Ini bukan puisi
Ini hanya tangisanku
Mencoba tuk kembali
Ke alam yang telah lama kutinggalkan

Memang ini bukan puisi
Ini hanya tangisanku
Yang menelanjangi tubuh dekilku
dengan tawamu

Sudahlah....
Ini tak layak untuk dijadikan puisi

Kau masih berharap di ujung jalan

Aku tahu kau masih di sana..
Diujung jalan dipersimpangan empat arah.
Masih termenung menghitung langkah surut ke belakang.
Tersamar oleh bayang-bayang hitam masa lalu.

Biarkan masa itu tersaput angin.
Walau jejak kaki masih belum penuh terhapus.
Mungkin menunggu waktunya tiba.
Saat mata dan hati menjadi satu sekata.

Aku tahu kau masih menghitung jari.
Antara keberanian untuk mendobrak penjara.
Jeruji besi yang kau ciptakan sendiri
Untuk menghukum jiwa liar di rongga dada.

Tapi waktumu sudah habis.
Sekarang adalah senja menjelang malam.
Sebelum turun perintah bengis mencabut jiwa
Berlari, berlarilah, kejar waktu itu...

Aku tahu kau masih belum sepenuhnya percaya.
Tapi ini adalah halaman terakhir.
Sebelum ditutup tamatlah kesempatan.
Berlari, berlarilah, sebelum ujung jalan...

Aku tahu kau masih berharap panjang.
Tapi aku tak peduli lagi.
Terkutuklah apapun yang kau cari
Masih saja berharap diujung jalan...

aku masih tertinggal di sini

kucoba lahirkan kata
tapi tak satupun yang tertata
kucoba lahirkan rasa
tapi hanya hampa yang menyiksa

rembulan telah menggantikan mentari
yang telah pulang keperaduannya senja tadi
jarum jam terus berlari
meninggalkan menit demi menit yang berganti

tapi kenapa aku masih tetap di sini ?
kenapa aku masih duduk di bangku tua ini ?
ya, karena kau takut untuk pergi !!!
karena aku takut untuk melangkahkan kaki
hingga aku masih tertinggal di sini

18 January 2006

Pandangan Pertama

Biarkan diri ini mabuk dari sebuah kesadaran
Saat ia mengisi ruang kosong di relung hati paling dalam
Tatkala api kerinduan menghangatkan aura tubuh lunglai ini
Ia adalah dawai yang dipetik oleh dewi cinta
Ia adalah tatapan sihir yang siap membutakan jiwaku
Ia merupakan benih yang ditabur sang dewi di ladang cinta
Dibawa oleh kasih sayang dan dipungut oleh jiwa
Mengayuh perahu tenggelam terdampar di karang perasaan
Menapaki keran-keran hasrat yang siap menyirami bunga pikiran

Tatapan pertama bagaikan ruh yang bergerak di atas permukaan air
Tertuliskan dalam guratan takdir NYA...
Saat Tuhan memberikan ia tuk selalu mengisi hatiku
Menuliskan pandangan pertama untuk aku dan ia selamanya....

Oh tuhan .... mimpikah aku 

Kering keronta

Ingatkah kau .... ?
Sadarkah kau .... ?
Ketirkah kau .... ?
Pitamkah kau .... ?
Saat air lautan cinta NYA
Kering keronta oleh tetesan hujan kehidupan sandiwara
Dalam setiap hati yang melangkah dengan caranya.....
Saat birunya langit hamparan kasih sayang NYA
Kering keronta oleh gelap gulita kehidupan fatamorgana

Mungkin saja kau akan menaruh dengan tetesan hujan dan gelap gulita kehidupan

16 January 2006

Berikan aku hidup untuk mencintai dan dicintai Mu

Berikan aku hidup untuk mencintai Mu
Walau mimpi tuk slalu bisa bersama
Walau harap yang melekat dalam pelukan
Beritakanlah kabar di mana diri Mu
Orang-orang bilang Kau lebih dekat dari urat Nadi
Kenapa Kau tak dapat ku temui ?
Malukah diri Mu menemui orang yang ingin menjadi kekasih Mu ?
Tak bisakah aku dan diri Mu saling mencinta ?

Berikan aku hidup untuk dicintai Mu
Jangan Kau hidupkan ruh ini tuk berjasad tanpa cinta Mu
Jangan Kau hidupkan ruh ini jika hanya kelam malam yang menjadi teman
Bukan cahaya barokah yang seperti sering Kau firmankan

Berikan aku hidup untuk mencintai Mu
Karena aku bukan orang yang ingin terlahir
dalam buaian kesedihan, pangkuan kemalangan di rumah penindasan
aku ingin mendengar lagi rangkaian kata penuh makna dan do’a
saat adzan berkumandang sesaat aku mengisi kekosongan isi bumi

Berikan aku hidup untuk dicintai Mu
Jangan palingkan muka suci Mu dihadapanku
Jauhkan pakaian murka Mu dihadapanku
tabutkan gemericik cahaya penuntun langkah kaku ku

Harapku...

Begitu terlintas putik-putik beterbangan di imaji ku
Hanya beberapa yang bisa kutangkap
Meski tak satu pun aroma itu ku raih
Tapi bisa kurasakan dari dekat sedekat aku mengenalku

Akankah hasrat ini beterbangan dan hinggap di salah satu putik itu
Atau akan tenggelam dalam lamunan yang dalam saja
Berharap takdir selalu menggiring kepadanya
Karena NYA lah aku selalu berharap
Di atas tangan NYA aku selalu meminta
Yakin diri NYA akan mendengarkan ku setulus-tulusnya
Tapi hanya harap dirinya akan mendengarkan ku

Langit penantianku semakin membiru
Dibasuh oleh serpihan awan harapan
Yang melintasi akal tandusku
Hingga terus menerangi kegelapan langkahku

Tak Sangka

Ketika kesedihan terhapuskan oleh kerinduan
Hanya berselang oleh hitungan hari
Kerumunan muram mulai melunturkan aroma indah itu
Tentangnya aku hanya bisa menduga
Tentangnya aku hanya bisa mengira
Tentang hatinya siapa yang bisa mengira
Hanya dirinya dan Dia yang tahu
Namun tak perlu ditangisi
Namun tak perlu diratapi
Itu hanya imajinasi yang terus menyelimuti
Hati dan prasangka setiap jiwa

Ikhtiar seorang hamba

Aku duduk menunggu gaungan adzan maghrib
Menunggu kisaran waktu yang terus berjalan
Berlari mencari keagungan Maha Sempurna
Merintis lirih kerangka kehidupan
Terlandaikan sandaran jiwa yang kian membeku
Melalui jarum-jarum kesunyian
Diantara ada dan keabadian

Pelabuhan Abadi

Aku telah berlayar karena lautan cinta NYA
Bersama awak kapal yang telah terdampar oleh cinta NYA
Menarik pandangan ke depan dan berjuang melawan arus samudera
Menghancurkan tamparan angin yang ingin merobohkan layar keyakinanku
Telah kulihat orang ingin berlabuh di pelabuhan nistanya
Telah kulihat orang tenggelam di terpa angin murkanya
Telah kulihat orang berenang mengikuti hawa nafsunya
Telah kulihat orang terbang bersama mimpi busuknya
Sedikit orang berdiri tegak maupun meronta bertahan menatap masa depan abadi
Mempertahankan layar keyakinan tuk selalu tegak dalam hatinya
Begitu panjang hari-hari penuh penderitaan yang kurasakan di antara dinding batinku
Begitu panjang malam-malam yang kulalui penuh kesepian dan kesedihan
Siapakah orang yang bisa berpisah dengan kesedihan dan kesepian
tanpa rasa pilu di hati ?
Terlalu banyak kepingan jiwaku berserakan di sepanjang samudera ini
Terlalu banyak buah kerinduan berlarian berhamburan diantara samudera cinta NYA
Bukan hanya lembaran baju yang kutanggalkan dari badan ini
Tapi serpihan kulit yang kurobek dengan tanganku sendiri
Bukan pula sekedar sepotong angan yang kulepas nanti
Namun segumpal jantung yang telah dilezatkan oleh rasa takut dan benci
Dapatkah ku selalu menjadi mawar pagi di pagi hari
yang selalu mengharumkan aroma cintaku pada NYA ?
Dapatkah hatiku menjadi sebatang pohon yang berbuah lezat
sehingga dapat kupanen untuk aku berikan kepada mereka yang masih berdiri tegak ?
Dapatkah rasa kasihku deras mengucur melimpah bagai air mancur
sehingga akan terisi penuh gelas-gelas kerinduan mereka tuk sampai pelabuhan abadi ?
Mungkinkah aku menjadi dawai yang dipetik oleh para nakhoda
atau seruling yang ditiup oleh hembusan NYA ?
sebagai awak yang kesepian
Melihat saudara yang terdampar di pelabuhan nista
Melihat saudara yang tenggelam di lautan murka
Dapatkah aku berdiam diri ?
Atau aku ikut berlari bersama mereka ?
Namun hanya satu inginku ? aku ingin pelabuhan abadi
Wahai Pemilik samudera cinta... wahai Pemilik hamparan kuasa
Sampaikan salam ku dan kerinduan ku pada penunggu pelabuhan abadi
Sambut aku dengan senyuman penuh kerinduan dan kehangatan
Seperti aku merindukan diri MU merindukan dekapan kehangatan MU....

Teruskan hidup

Aku meratapi setiap lengkung tubuhmu
Menawarkan racun kerinduan dalam setiap dahagamu
Meneteskan air mata kesyahduan di kerlipan mata bathinmu

Aku melewati semua pintu hatimu
Menawarkan kunci kehidupan yang kian ternodai
Menapaki puncak tubuh kehancuran yang tak pernah sampai kudaki

Aku menyelami lautan darah keagunganmu
Mengalir deras dan tak pernah berhenti bernyanyi
Mengisi saluran ketulusan yang penuh keihklasan

Berdiri tegak dan teruskan hidupmu....

13 January 2006

bingung mau nulis apa ???

sudah sekian kali aku bingung ingin menulis apa
apa yang hendak aku tulis saat ini
tema apa yang ingin aku tanam

hmm .. cinta .. terkadang telah membosankan penulisnya
hmm .. sosial .. terkadang tak pantas untuk penyendiri

adakah masukan wahai sahabat-sahabat ku ?
mungkin kau bisa berbagi cerita dengan ku
di sini di tempat ini
agar ku tak seperti mengurung diri

Antara aku dan kamu

Saat bilik-bilik ini membatasi antara aku dan kamu
Mata ini kan seranai menata pikiran tuk meredakan ratapan akalku
Mendengar rintihan telinga yang tak kan mendengar desahan keagungan
Deburan darah mulai menyempitkan kerinduan nadiku
Tiupan angin mulai menyesakkan kecanduan nafasku
Tak tau kapan hatimu bisa mengalir di atas ruh keimananku
Berlabuh di pelabuhan kalam takdir NYA
Antara aku dan kamu

Biarkan

Biarkan jari ini menari di kesunyian
Biarkan kesunyian ini terlelap diselimuti ketakutan
Biarkan ketakukan ini tumbuh hanya di alam impian
Biarkan impian ini terbang bersama angan-angan tak nyata

Tanpa

Aku melihat camar pagi berkicau dengan ceria
Membangunkan jiwa di balik keranda kemalasan
Pergi terbang dan pasti terus bernyanyi
Menebarkan cerita dan canda di meja kehampaan

Kereta Impian

Terdengar suara rintih itu dari kejauhan
Menunggu roda-roda kehidupan itu sampai menginjak tanah liarku
Saat aku berlari mengejar kereta impian di atas rel kesadaran

istirahat

dadaku sesak oleh anyaman ketidakpastian
perutku risih oleh keragaman makanan
kakiku lemas oleh kemalasan tanpa alasan

aku ingin menyandarkan punggungku diatas keranda jenazah
agar ku bisa memejamkan mata agar ku bisa ikhlas dijemput izroil

hidup telah mati tanpa cinta Ilahi

Setiap Hari .. Berilah Hadiah untuk Diri Anda .. Walaupun Hanya Secangkir Kopi

begitu aku melihat masa lalu . teringat aku sebuah film seri twin peaks . berbicara tentang seorang detektif bernama dale . seorang detektif dengan setumpuk tugas .
tapi dale selalu menyempatkan diri untuk menyeruput secangkir kopi hangat plus donat kesukaannya . apa pun kondisi yang dihadapinya hari itu .

Sampai saat ini saya mengikuti kebiasaannya itu. Apa pun kondisi hari yang saya hadapi, saya selalu mengusahakan memberi hadiah kepada diri saya. Hadiahnya tidak harus yang hebat. Bisa berupa segelas teh manis agar orang terus manis jika dipandang seperti saya, mendengar alunan suara instrument, menonton kartun shincan, membaca kisah-kisah menyentuh, meneguk segelas air putih hangat saat bangun tidur, atau sekedar memperhatikan lucunya anak kecil bermain. Nikmat sekali. Indah sekali hari ini rasanya. Bila kita menyadarinya.

dan yang paling terpenting nikmati semua nya itu . dan sadari apa yang anda nikmati

Sudahkah anda memberi hadiah kepada diri anda hari ini?

12 January 2006

Temani Aku Sekali Ini Saja

Kapan kau datang menjemputku
Meluangkan waktu tuk saling berbagi
Di keheningan dan kehangatan

Kiranya sudi kau mendekapku
Dalam kurungan saling merindu
Meniti damai dalam cinta

Akankah kau penuhi satu inginku
Menemani aku sekali ini saja
Hantar sisa hidupku ke pangkuan Nya ... bersamamu ...

Temani Aku Sekali Ini Saja
Menuntun sisa hidupku sisa hidupmu ke pangkuan Nya
... bersamamu ... sekali ini saja ... di bumi ini ...

Dinda

Wahai dinda !!!
Sandarkan duka mu di pundak ku
Ceritakan seluruh lara yang karam di hati mu
Kan ku rajut hitamnya duka mu dengan putihnya keindahan
Menjadi saksi bahwa hitam dan putih telah menjadi rajutan kehidupan

Wahai dinda !!!
Tersenyumlah bukan hanya karena bahagia
Tersenyumlah meski kau sedang terluka

Karena senyum mu bisa memaniskan suasana
Karena senyum mu bisa mewangikan ruang setiap relung jiwa

Oh.. dinda, kenapa alis mu masih mengkerut dan bibir mu masih ... [of the record]
Dan wajah mu masih muram masam penuh kecam :(

Cobalah dinda kucurkan sedikit saja senyuman mu itu karena ...
Setetes saja senyum yang kau tebarkan
Dapat mengobati luka hati mu yang paling dalam sekali pun

Wahai dinda !!!
Sudahkah kau tersenyum seperti ini :)

Wah... dunia ku mulai menghangat saat kau mulai tersenyum
Dan malah kau mulai tertawa dan teruslah dinda... tersenyumlah
Aku pun merasakan senyuman itu...
meski aku sedang di sini yang telah lama menunggu senyum manis mu itu

Wahai dinda !!!
Aku tak meminta kau melupakan masa lalu mu
Aku hanya meminta senyuman mawar mu yang bisa meneduhkan jiwa
Beranjaklah dari tempat mu duduk atau berdiri ....
Raih segala impian yang belum terbeli
Jamah segala harapan yang telah tertunda

Oh dinda !!! aku benar-benar merasakan senyum mu :)

Tanaman Cinta

Siapa bilang cinta itu hanya sebuah kata ?
Siapa bilang cinta itu hanya sebuah data ?

Apakah tidak pernah kita sadari bahwa itu sebuah fakta ?

Faktanya cinta tumbuh dan berlabuh tidak hanya mengucap sebuah kata cinta
Harus beribu-ribu kata selain cinta sebelum kita mengatakan sebuah kata cinta

Faktanya cinta tumbuh dan berlabuh tidak bukan karena ketidak sengajaan
Harus beberapa proses pengolahan data dua insan yang berbeda ... saling memahami ... [give n give] ... :)

Namun apakah cinta itu bisa dinafikan kalau dia tak pernah tumbuh dan mekar dalam hati anak manusia ?
Ah... rasanya tidak mungkin ...
Dia tetap tumbuh dengan ditanam oleh benih ta’aruf dan digemburkan dengan pupuk silaturahmi serta dikuatkan akarnya dengan munakahat
Dan semuanya disiram oleh air do’a pada Sang Maha Pengabul setiap pinta dan setiap tindak... tentu atas ijin Nya ... 

Namun apakah tanaman cinta yang kan kita ambil ? tidak kah kita sadari bahwa dengan menanam cinta kita mengharapkan buah sebagai hasilnya !
Buah Barokah dari Nya yang kita harapkan sebagai hasil dari perawatan tanaman yang kita tanam . . . tanaman cinta
Yang bukan sekedar kata dan data ... namun fakta ... 

Lahirnya Cinta

Pandangan pertamaku pada mu bukan lah kebenaran yang pertama
Saat hati kita bertemu telah menguatkan kepercayaan ku pada Keabadian

Ingatkah saat takdir telah mengatakan keterpurukan dirimu
Dan menjelaskan saat tenggelam dalam perasaan lalu terhanyut hingga menemukan tepian
Lalu saat di antara lalu lalang manusia, kita berdiri dan saling memandang.... ?

Ingatkah bahwa matamu bercerita kepada ku pada waktu cinta mu tidak lahir dari Keadilan Hakiki
Tetapi tumbuh dari rasa belas kasihan dan rasa yang mendalam dari diri mu ?

Dan sekarang aku dapat menyatakan kepada diri ku sendiri
Bahwa pemberian yang muncul dari Keadilan Hakiki lebih agung
Daripada semua yang terlahir dari kemurahan hati

Ingatlah bahwa cinta yang terlahir dari rasa diri sendiri atau rasa iba maupun kemurahan hati
Adalah nyala api yang telah melalap hati manusia

Sebagai Ikhlas

Entah apa yang menggumpal di ulu hati ku
Terasa ingin sekali memuntahkan nya
Ingin sekali menghancurkan nya
Namun aku ingin menahan nya
Hingga aku bisa sabar menerima ini sebagai ikhlas

Entah apa yang memanaskan daun telinga ku
Terasa ingin sekali di sentuh gumpalan es
Ingin sekali mendinginkannya
Namun aku ingin menahannya
Hingga aku bisa sabar menerima ini sebagai ikhlas

Aku ngga ingin menggumpalkan ulu hati orang lain
Aku ngga ingin memanaskan daun telinga orang lain
Yang aku inginkan aku bisa sabar menerima ini sebagai ikhlas

tunggu aku

aku ingin berkata pada mu
tunggu aku di tempat mu
aku ingin menjemput mu
saat kau lelah dan ...
tak ada tempat berteduh

11 January 2006

hari mendung karena dia

kemarin aku rasa hari cerah
tapi sesaat mendung saat dia tiba
aku hanya ingin teduh
tidur tanpa baju
dengan putaran kipas angin
sebaiknya engkau pergi saja
aku tak benci dia
tapi benci kehadiran dia
kamarku bukan tempat engkau bercinta

lihat teman-temanku
enggan duduk di kamar karena kehadiran dia
wanita seperti apa dia
datang hingga malam di sarang lelaki

04 January 2006

tangisan dan senyumanku malam ini

telah malam aku masih saja di depan monitor . siapa yang kutatap , aku pun tak pernah tau . aku hanya tau bahwa aku ingin menorehkan sesuatu lewat tulisan ku . "Ketika cinta memanggilku maka aku bertekad mendekati cinta walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukku maka aku dekap cinta walau pedang di sela-sela sayapnya melukaiku" . sekejap aku memikirkan kalimat itu . menyandarkan punggungku di kursi kerja ku . satu per satu karyawan menghilang . hingga ku berada dalam kesendirian . aku masih berfikir . kenapa saat cinta menetes dalam hati ku begitu meledak-ledak tekad,semangat dan juang ku . bagaimana jadinya jika cinta mengalir mrnjadi aliran darah ku dan memompa jantung ku hingga ku semakin bisa mencinta . apakah cinta itu ? mengapa kita harus mencintai ? bagaimana cara mencintai ? . akan aku jawab satu-persatu . apakah cinta itu "Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya" . kenapa kita harus mencintai ? "karena ini adalah takdir. kita bisa merasakan sebelum kita berdekatan" . bagaimana cara mencintai ? "Bagaikan menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungmu, seolah-olah kekasihmu yang akan memakainya kelak" . permasalahan sejak aku baligh hingga saat ini . kepada siapakah aku harus mencintai ? . karena ketika aku salah mencintai , tubuh akan tetap meledak-ledak tekad,semangat dan juang ku . tapi apa artinya ? . lalu aku melihat sebuah ayat dalam kitab ku "Katakanlah: 'jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya'.'Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik'" (9:24) " . aku tak ingin melihat cinta laksana sebungkal batu karang dan perasaan menjadi pahatnya,untuk memberinya bentuk ukiran menurut selera ku,sesuai hasrat kemauan . namun akal, hati dan aliran-aliran do'a dan langkah mengalir deras ke muara yang tepat . dimanakah muara itu . apa yang harus aku lewati ? . aku bersulang segelas teh manis dengan bayangan ku . Bila engkau sedang sendiri sempatkanlah untuk merenungkan dalam-dalam
ke lubuk hati disanalah nanti engkau dapati bahwa hanya yang pernah membuat derita
berkemampuan memberimu bahagia . Jika engkau berdukacita renunanglah lagi, ke lubuk hati disanalah pula bakal kau temui bahwa sesungguhnya engkau sedang menangisi sesuatu yang pernah engkau syukuri . inilah tangisan dan senyumanku malam ini . pencarian Kekasih Hatiku yang entah dimana bersemayam . aku ingin segera menjemputnya hingga ku bisa mengantarnya ke gerbang keadilan menuju Arasy NYA dengan Rahman dan Rahim Nya . Amiin .

entah apa ini

mungkin tak bisa secepat itu aku melangkah
tapi salahkah aku bila berucap
mungkin karena sebuah keinginan
atau hanya sebuah hayalan

aku takkan muak dengan kejujuran
aku takkan muak dengan ketulusan

bermimpilah dengan ketidakpastian

sebelum aku menutup mata

aku gak kan jadi siapa-siapa
sebaiknya aku sendiri dulu sekarang
entah apa yang terjadi dengan matiku
tapi tetap aku kekang mimpiku
aku kenang penderitaanku

entah kapan aku tak bisa membuka mata lagi
hanya mengenang engkau dengan senyuman
yang terukir di bawah pohon kerinduan
dan mengakar hingga menusuk hati

tak pernah kan kau ingin terbang bersama ku
mengepakkan sayap-sayap hingga bisa melihat dunia
dan menebarkan ayat-ayat cinta
dalam kata dan langkah

mungkin aku tak bisa berharap dekapan mu
hanya berharap sebuah pertemuan
sebelum aku menutup mata ... dan mati

03 January 2006

hingga aku

aku seret semangat ku hingga tepi jurang
lalu aku lontarkan kata-kata dari mulutku
akan ku jatuhkan ia sampai kedalaman jurang
jika ia tidak bisa berpijar menerangi ku
membawa ku terbang dengan sayap-sayapnya
mengajak ku berlari meski ku kelelahan

aku seret semangat ku ke tengah lautan
lalu aku lontarkan dengan mulut bergetar
akan aku tenggelamkan ia sampai kedalaman samudera
jika ia tidak bisa memberikan kesegaran
seperti sapuan angin mengelus tubuhku

aku seret semangat ku ke tiang gantungan
lalu aku lontarkan satu kata kepastian
masihkan ia selalu menjadi suatu api harapan
yang bisa membakar kebekuan langkah dan pikir

hingga aku bisa merasakan perjuangan
hingga aku bisa menyadari perjuangan
hingga aku bisa menikmati perjuangan
hingga aku bisa mencintai perjuangan

hingga aku bisa menemukan mu dan MU :)

ingin bernafas

selama aku berjalan di lorong-lorong kantor
aku melihat mata-mata yang tertuju kepada ku
namun aku hanya bisa terdiam dan tertunduk

ku hanya bisa mengangguk dan membisu
seolah tak pernah berbasa-basi

aku ingin keluar dulu ...

tak layak

ketika engkau setengah hati merindukan tubuh kering ini
akan kau temui sehasta lumpur di hadapanmu

ketika engkau sepenuh hati merindukan tubuh kering ini
akan kau lumuri tubuh mu dengan lumpur tadi

karena aku ...
tak layak kau rindukan
tak layak kau cintai
tak layak kau sapa

seperti tulisan ini yang tak layak engkau baca

meskipun kau tersenyum di atas permadani timur tengah
aku hanya bisa merasakan panas padang pasir yang menyengat
mataku telah buta akan keindahan dunia
kulit ku telah mati rasa oleh cinta

sebaiknya aku makan dulu ...

02 January 2006

senandainya aku mati

seandainya aku mati
sudikah engkau singgah di depan nisan ku
seperti halnya engkau mendatangi pemakaman lainnya

seandainya aku mati
tahukah kamu dimana letak peristarahatan terakhir ku

aku telah tebarkan jejak-jejak yang bisa menuntun mu
saat aku ada dan engkau hadir dalam ketiadaan ku

aku sebenarnya telah bosan hidup dan merindukan mati
karena aku telah melihat orang berlari-lari dalam kehidupan yang mati
sepertinya manusia telah lahir dengan kepesimisan hidup
dan mati dengan keoptimisan menuju gerbang malik sebagai penjaga Istana Angkuhnya

seandainya aku mati
pernah kah terbesit dalam benak mu
akan seperti apa engkau
jika suatu saat nanti engkau MATI !!!

lambaikan tangan mu

wahai sahabatku
lambaikan tangan mu jika engkau tak membenci ku
seolah-olah engkau hendak memanggilku dalam kesendirianmu

wahai sahabatku
lambaikan tangan mu jika engkau tak ingin aku pergi menghilang
seolah-olah engkau tak pernah ada yang kan menemani kesendirianmu

selain diriku

kehausan setubuh jiwa

ketika suara mu tak pernah aku perdengarkan
ketika rintihan hati mu tak pernah aku rasakan
sesungguhnya aku pun merintih di sini

aku telah gugup oleh hidup mu
seperti telah kehausan setubuh jiwa

aku ingin engkau merasuki tubuhku