Social Icons

Pages

30 May 2006

status barang titipan

katanya semua yang menempel diri kita adalah titipan
tapi kenapa kita seringkali kecewa bahkan
jika titipan itu diambil pemiliknya
bahkan seringkali tidak menerima kenyataan
bahwa titipan itu akan kembali pada pemiliknya

apa sih yang sebenarnya kita usahakan ?
apa sih yang sebenranya kita cari ?

mungkin jawabannya.. kumpulan barang titipan
tapi kenapa setiap titipan berkurang kita bersedih ya ?
atau kenapa setiap titipan bertambah kita bahagia ?

aku pernah membaca dalam sebuah buku yang di tulis seorang ulama
"ada dua tipe manusia yang akan dan berhak mendapat siksa api nereka, yaitu jika bertambah keduniaannya mereka menjadi senang dan jika berkurang keduniaanya mereka menjadi sedih"

Naudzubilla hi Mindzalik... jika aku bagian dari golongan mereka
jadi apa status barang titipan itu ??

sendiri

kadang aku terpikir untuk berada dalam kesendirian
kadang aku terpikir hidup dikeramaian itu asing
banyak orang yang tak kenal
sulit untuk mengenal mereka
ingin mencoba memahami dan dipahami

memang, mereka tak perlu mengenal aku
karena mereka telah mempunyai kehidupan sebelum mengenal ku
namun, apa aku juga harus seperti mereka
karena aku pun telah mempunyai kehidupan sebelum mengenal mereka

bagaimana mengenal orang yang tak ingin dikenal diriku?
semoga mereka mengenal baik dirinya sendiri

biarlah aku menata kehidupan dengan kehidupan yang ada
sambil aku mencari orang yang tak sungkan dikenal oleh diriku

22 May 2006

Wahai Kawan !!!

Biarpun kantuk menyiksa mata, akan percuma
semata-mata jika tak karena 4JJ1 semata

Wahai Kawan!!
Hiduplah Sebagai Mana Maumu
Namun Ingat !!
Bahwasanya Engkau Akan Mati dan
Cintaillah Siapa Yang Engkau Sukai
Namun Ingat !!
Engkau Akan Berpisah Dengannya dan
Berbuatlah Seperti Yang Engkau Kehendaki
Namun Ingat !!
Engkau Pasti Akan Menerima Balasannya nanti.
(Nasehat Imam Al-Ghozali Kepada Salah Satu Muridnya)

Keadaan yang paling mulia adalah jika kamu tidak memilih keadaanmu untuk dirimu kecuali apa yang telah dipilihkan 4JJ1 kepadamu, maka terimalah apa yang ditetapkan 4JJ1 kepadamu dan janganlah engkau memaksakan kehendakan kepada NYA

mungkin mimpi

simpan semua keraguanmu itu
tatkala....
qur'an dan sunnah kau hujamkan pada jantungmu
siapa yang berani melawanmu ?
tatkala...
kau tau siapa yang akan menjaminmu...
di gerbang pengadilan NYA
siapa yang kau takutkan ?
terhujamkah sudah....?
atau hanya persepsi belaka ? .... mungkin mimpi

aku pilih DIA bukan dia

aku tak ingin cintanya...tapi cintaNYA....
kala
dia mencintai aku melebihi cinta kepadaNYA
kala
dia mencintai aku bukan karena cinta kepadaNYA
aku memilih DIA bukan diaaku pilih DIA bukan dia

tak pernah kumengerti

tak pernah kumengerti
kala Dia di terjemahkan akalnya
bukan oleh hidayahNYA

apakah ini sebuah pencarian
atau sebuah pencaharian
aku tak pernah tau

siapakah Dia ?
siapakah kita ?

inilah sebuah perniagaan keselamatan
manakala Dia menawarkan dengan HidayahNYA
dengan kehendak NYA memilih insan yang
MUKHLIS

Entah...

aku berdiri diatas ladang mawar berduri
aku hanya bisa berdiri menjadi saksi yang terpatri
menjadi saksi kebisuan sang bidadari....

meskipun......
aku melihat padang surgawi...
haruskah kumelangkah ?
melewati dan bersimbah darah...
atau hanya menikmati harum mawar busuk
yang membuatku tak beranjak....

tak ada judul

aku melewati hutan kehancuran
menapaki bukit terjal nan pahit
tak dapat aku kurangi nyawa ini
tak ingin kutambahi jiwa ini

aku ingin menapaki sulaman keraguan
mengarungi lautan pasir kemurkaan

kehancuran yang tak pernah henti
menepis semua mawar yang berkembang
aku ingin pulang ...
aku ingin terlelap dalam lamunanku ... selalu
terisak sudah titian sarang yang ku hancurkan...
hingga belati kesucian tak dapat menembus
jantung durjanaku.....

aku terperangkap....
aku terlena....
aku terpasung....
aku terinjak....

aku....aku.... aku.... HANCUR ! HANCUR ! hancur sehancur-hancurnya..............

kiamatkah yang dapat menghalangi aku.....
atau...
ajal yang tersenyum murka pada aku....

astagfirulloh.... astagfirulloh.... astagfirulloh....
Subhanalloh... Subhanalloh... Subhanalloh...
Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Allohu Akbar... Allohu Akbar... Allohu Akbar...
*********************************************
teruntuk jiwa-jiwa yang kering
yang tak ingin terbasuh air kesucian
yang tak ingat gerbang keadilan
yang tak tahu padang mahsyar
neraca murka pasti akan datang
*********************************************

Malam Tadi

aku ingin berteriak....
malam tadi aku melakukan dosa besar
karena yang dibunuh adalah jiwaku
mimpikah aku....
saat jiwa ini merasa bahwa aku bersama NYA
namun cahaya muram mendekati.....
kau telah melupakan NYA.....sadarkah kau :(
tegakkan kepala mu kepalkan tanganmu....
serahkan dirimu pada NYA
dan bertaubatlah.....

Peti Mati

Di ufuk gelap
saat hanya ada gelapnya semesta
Langit bertanya kepada bumi
Duhai bumi
Adakah udara di sana ?
Adakah hirupan kesegaran di sana ?
Sebagai awal cahya mentari yang sinarnya panas menyengat

Bumipun menjawab,
Duh langit pelindungku, untuk apa aku di sini bersamamu ?
Duh langitku aku tak dapat mengucap tak dapat berucap

Bumi dan Langit memulai kehidupan
udara terhembus
Menghidupkan kesegaran mentari
dan mentaripun perlahan menyampaikan sinarnya
menghangati tetumbuhan, menghangati hewan, menghangati kehidupan

Gunung-gunung mulai merekah,satu demi satu
Bukit dan lembah terwujud
Panas mentari perlahan menyengat
Waktu mulai terhitung
Saat demi saat, masa demi masa mulai tersentuh oleh sinarnya
Meski kabut masih meliputi, sampai kelahiran manusia

Kenangan

Aku terduduk riuh oleh kenangan yang tak terbatas
Tertusuk duri batang kasmaran tertiup sayu bisikan asmara
Yang terbalut oleh kerutan angan yang tersimpan dalam buaian impian
Emmm... Ini memang bukan liku
Ini jalan yang lurus penuh terjal
namun tak banyak orang yang ingin tersapu oleh gelombang keindahan
tak perlu banyak, kawan... tak perlu risau, kawan...
hanya butuh waktu tuk sekedar menunggu dan selalu tersenyum
saat kerikil merobek langkahmu saat bara membakar asa
saat tangan ini tak sanggup mengapai harapan
dibatasi bata makhkota dusta
yang menyeret ke jalan berkelok penuh liku tanpa arah kan dituju
namun membuat mu tersenyum bahagia sementara...
hingga kau merasa ... di manakah aku...? siapakah aku...? bersama siapa aku...?
hingga kau menemukan jalan yang lurus penuh terjal...
dan kenangan itu akan menjadi pelangi di hatimu
dan menjadi mentari di ujung gerbang penantian
hingga kau akan tersenyum dan.....
terduduk riuh oleh kenangan yang tak terbatas

20 May 2006

tentang jiwa yang telah mati

dalam buku aku menulis tentang jiwa-jiwa yang telah mati
namun jasadnya masih mampu berdiri, berlari bahkan sekedar bercanda

di kamar kost 4x4 aku merenung tentang jiwaku sendiri
apakah jiwa ku telah mati atau masih terbang bermimpi
karena aku sadar jasadku masih mampu berdiri, berlari bahkan sekedar bercanda

lalu aku keluar duduk di atas kursi papan panjang
menatap bulan yang tubuhnya tertutup awan
entah benci melihat diriku
atau malu terhadap diriku [mode:ge-er]

aku bertanya pada diriku sendiri ?

apa yang akan terjadi nanti?
jika ajal telah menjemputku
jiwaku akan hidup
tapi jasadku akan mati

apa yang akan aku bawa?
apa yang telah aku tinggalkan?

apa yang terjadi dengan diriku ?
setelah selaksa peristiwa menindih batin dan raga
hati menjadi beku ... dingin ... menggigil

mungkin aku harus kembali ke pendiangan hatiku

aku sadar kamu tidak cantik

sepertinya telah ku kenal lama
sosok hangat dan menentramkan hati

aku sadar kamu tidak cantik
namun mampu menawan hatiku

sepertinya aku terbelenggu
sosok ramah dan menenangkan batin

aku sadar kamu tidak cantik
namun mampu mencuri jiwaku

sepertinya aku tak pernah melihatmu menangis
tapi aku pernah merasakan jeritan takdirmu
mungkin itu hanya sugesti
atau sekedar mimpi
atau benih ilusi

aku sadar kamu tidak cantik
namun biarlah aku melihat senyummu
hingga kau bosan tersenyum padaku

semoga tidak...

membuka hati untuk yang lain

walau terkadang sulit melupakan
akhirnya kita harus berpisah
memori kebersamaan kita tetaplah kenangan
kujadikan itu sebagai lukisan dinding kamar

walau terkadang sulit melupakan
tetaplah kenangan itu harus dibuang

bila merujuk pada satu kenyataan
tetaplah kita harus membuka hati untuk yang lain
karena kita memiliki hasrat
tetapi cinta ada karena disatukan
bukan dipaksakan
bukan untuk ditinggalkan

19 May 2006

Perenungan V

malan ini aku ditemani kopi dingin dengan hati yang panas
bersama setumpuk kerjaan dan kecanduan memikirkan kehidupan
tenggelam bersama hutang kepadanya dan manusia

telah dua hari ini hati bergejolak begitu hebat
seperti barisan ombak yang terdengar dengan deru gemuruhnya
meledak seperti jantung yang enggan berdetak

aku sedang mencari akar kebingungan ini
di meja kerja, aku tak mampu menduakan kerja dan hasratku
di tempat tidur, aku hanya mampu terkulai lelah
mungkin sedikit bercanda bersama teman dan tetangga

apakah begitu panjang angan-angan ku, saat aku mencari pengisi hatiku
meski sekedar tuk mencari sesuatu yang hilang dari diriku

ataukah kemunafikan telah menjadi pupuk bagi langkahku
hingga kefasikan telah menggugurkan kembang imanku

mungkin aku harus kembali ke goa ku
merenungkan kembali arti suara kehidupan
mendengarkan suara Ilahi bukan suara hati

oh.. ya Robbi .. tancapkan kembali furqon hingga menghujam ke hati
yang mungkin sudah terlepas oleh kegersangan tanah jiwa ku

oh.. ya Malik .. hantam jiwaku ini dengan lecutan cinta Mu
hingga tubuhku tak mungkin lagi berenang dalam lumpur dosa

oh.. ya Ilahi .. bimbing aku menuju suatu hari yang paling kurindukan
hari saat pertemuan antara diri Mu dan diriku

lalu Engkau berkata :
"Wahai Adi, Aku ridho kepadamu"
"masuklah engkau kedalam Surga Ku karena Rahman Rahiim Ku"

Ya 4JJ1.. jangan Engkau kembalikan aku kebelakang setelah aku beriman kepada Mu
matikanlah aku dalam keadaan berserah diri pada Mu .. syahidkan aku di jalan Mu

17 May 2006

berhenti berharap

hingga kapan kau akan menunggu yang lain
padahal aku telah menunggumu lama di sini

hingga kapan kau akan mengenang yang lain
padahal aku telah mengenangmu lama di sini

kenapa kau masih berharap yang lain
padahal aku sangat berharap padamu

mungkin...
sebaiknya aku berhenti berharap padamu
dan membuat harapan baru

semoga saja...
harapan baru bisa menerangi kegelapan hari ini
terbang di langit imaji tak terhingga
bersemayam di pangkuan Sang Pencipta

aku dalam dirimu

tak ada langit jika tak ada bumi
tak ada adam jika tak ada hawa
karena sebelumnya mereka adalah satu
dan Dia memisahkannya

ketika aku mencari belahan jiwaku
sesungguhnya aku mencari sesuatu yang hilang dalam diriku

belahan jiwaku adalah cermin jernih dihadapanku
hingga aku bisa memandang dan melihat diriku sendiri

ketika aku bilang padanya :: aku mencintai mu ::
sesungguhnya aku mencintai diriku dalam dirinya

temukanlah dirimu dalam diriku
hingga kau bisa mencintai dirimu dalam diriku :)

tentang pernikahanku

kenapa ada orang mengira aku tak ingin segera menikah ???
aku hanya tersenyum dan sedikit tersenyum lalu bilang "maklum"
lebih terheran lagi ketika yang betanya belum menikah
apa mereka juga tak ingin menikah juga...

oh... apakah menikah hanya saling mencintanya dua insan yang berbeda ??
atau mungkin bersama dua penyatuan dua keluarga yang saling merestui ??

aku sadar..
aku telah terlahir dengan cinta
hingga aku berkembang dewasa
selalu ingin mengenali cinta sesungguhnya
hingga dari kelam-terangnya dunia telah aku lewati
berputar dari hulu ke hilir hingga berbalik lagi

namun tak mungkin semua orang memahami dan menerima begitu saja
karena yang kupersembahkan tak berbalas harta ataupun tahta
sedikitpun aku tak pernah janjikan semua itu

hingga aku bisa menemukan mereka yang ikhlas karena 4JJ1 saja
hingga tak ada cinta selain kepada 4JJ1 saja
hingga bisa kupinang dengan hamdalah saja

aku menangis saat membaca kisah sahabat-sahabat Rosululloh
menikah hanya dengan mahar keislamannya
atau dengan surat al-ikhlas

mungkin aku pun sadar saat ini
tak mungkin aku menauladani semua itu
karena budaya telah mengungguli ideologi
karena ego telah menjadi baju kebangsaan

namun tetap diriku ingin memberikan yang terbaik menurut 4JJ1 dan RosulNya

aku bukan saja ingin mencintai dan dicintai
aku ingin pula mempersembahkan cinta sepenuhnya
kepada Pemilik Cinta Sejati
bersama dirinya

15 May 2006

Ratapan Manusia Jalang

aku telah melukis siang dengan dosa
aku telah melukis malam tanpa bertobat

aku hanya seperti manusia jalang di tepi jurang
bermain-main dengan sumbu kematian tanpa tali maupun alas kaki

ahh... mungkin aku melata hina di atas muka bumi
bahkan lebih hina dari semua itu

bukannya aku ingin seperti ini

aku pun ingin seperti dirimu

yang menggunakan mata untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Nya
yang menggunakan telinga untuk mendengar ayat-ayat Nya
yang menggunakan hati untuk memahami ayat-ayat Nya

apakah layak aku menjadi jiwa yang telah terbeli untuk ditukar dengan syurga Nya ??

Wahai Al-Ghoffur... aku tak sanggup mencicipi neraka Mu
selamatkan aku dengan Rahman dan Rahiim Mu

karena aku tak biasa

seminggu yang lalu
aku hanya bisa terkulai di tempat tidur
atau hanya duduk di depan mentari pagi

hanya bisa diam melihat gelak tawa adik-adik ku
tidur di pangkuan ibu ku lalu mencoba untuk terlelap

"oh... apa yang telah aku perbuat hingga ku begini" :: pikir ku saat itu ::
mungkin bagimu ini biasa.. bagiku ini bagai cambuk membelah dada

karena aku tak biasa..

mencoba kembali

ku tengok keluar gedung kerja ku melalui kaca jendela
langit telah gelap namun tetap ramai oleh kebisingan

hari ini, adalah hari pertama mengawali orange hidupku lagi
suasana kerja dengan segala cemas dan kepucatan wajahku

memang belum pernah aku, terkulai selama ini
membebani begitu banyak jiwa-jiwa yang ikhlas [Insya Alloh]

aku terima semua itu karena Alloh
meski malu masih saja menyelimuti tubuhku

hari ini, aku mencoba menyapa teman-teman ku seperti biasa
ternyata... masih ada tubuh-tubuh tegak dengan hati tenggelam mati
ternyata... masih ada tubuh-tubuh lunglai dengan hati pecinta sejati

terima kasih atas segalanya... sahabat

01 May 2006

harapku tanpa waktumu

tak ada ruang yang kan hampa
tak ada waktu yang kan hilang
tak ada cinta yang kan musnah

ketika embun di pucuk mawar pagi
mengeliat terhempas sinar mentari
meniup wewangi menggugah isi hati

hati yang terbelenggu karna kisah lama
tak kan terhapus oleh amarah sang dewa
dia kan selalu tergores dengan indah
sebagai tanda kenangan air mata

jiwa yang terbungkus jubah cinta
kan selalu berharap menebarkan aura tuk belahan jiwa
yang kan hinggap di singgasana sang arjuna
tuk menenggelamkan dalam samudera cintaku....

harapku......

dan malam tak mengerti

tercipta guratan halus di dalam jiwa
sakit bila di rasa, perih jika di raba
aku tahu ini terlalu pagi bagi kita
tapi aku hanya bisa bersuara
berkata lewat tulisan hampa

dan bila kau tak mengharapkannya
tak mengapa,
hatiku akan luluh
di telan oleh liarnya tangis malam
di hantui oleh perasaan yang kian suram
hingga belatipun menusuk tajam
hingga mataku terpejam
membawa rasa yang mendalam

Hinalah Aku

Malam
Hinalah aku
Yang telah mampu membunuh sepiku
Khayalku pecahkan ibu waktu
Yang sekian lama menimang-nimang Lelapku

Ombak
Deburlah aku
Yang berdiri tegak menatapmu
Khayalku menyelam kedalam desah nafasmu
Namun kau terkalah melemas
Tak sanggup menyelami jiwaku

Haaaaaaaa,inilah aku
Roh tinggi menjulang
Kepalku mengkekar cengkeram awan
Meludahi iblis iblis betina
Yang telanjang mengangkang

Pagi,ayo cepat singgahi
Bawa anakmu surya sang mentari
Biar ku mandikan dengan buih birahi
Agar sinarnya benderang sepanjang hari

Hari Ini Telah Usai

aku tak bisa berfikir panjang lagi
penat sudah otak ku ini ...
harap tuk pergi dan tak kembali

ingin ku hancurkan dogma - dogma yang palsu..
ingin ku melahap semua takdir yang menyela ...
antara hamparan dan sandaran....

aku ingin pergi dan tak kembali ...
sampai suatu saat nanti...aku merasa...
sampai suatu waktu aku menatap ....
meratapi nasib ini....
melewati hari ini....
karena sebenarnya hari ini telah usai ..........