Social Icons

Pages

27 February 2006

Tunggu Kabar Dari ku

Kawanku, lama kita tak bersua
Bercerita tentang kita
Dan kita bercerita tentang hidup
Di lembah ini kita terpuruk
Di puncak ini kita berdiri
Melalui lembaran mega bertalian
Kita sandarkan semuanya pada Nya
Pelangi yang telah mewarnai birunya langit
Telah mewarnai sisi kehidupan waktu kita
Akan aku beritakan pada kehidupan lama
Bahwa aku kan merangkul semua cita
Bersama, kita rangkai bebatuan ini menjadi menara
Tunggu kabar dari ku , kawanku

Gabah Kesedihan

Beralasankah bila melati menebar aroma bangkai tubuhku ?
Tersandungkah bila kaki melewati bebatuan terjal nan tajam ?
Tidakkah aku telah berjalan di atas jalan kehidupan
Seperti anak yang tersesat di hutan rimba ?
Dan tidakkah hidupku seperti sebuah gabah yang mengarah ke bebatuan
Hingga tiada burung yang mencari dan membuka jubah gabah ku ?
Semua membuat aku tak mengerti ,
Pencarian sebutir gabah tidak di tumpukkan jerami pesawahan
Namun burung itu mencari di sebuah tumpukkan batu yang tersembunyi
Aku hanya terhanyut dalam kesendirian dan kesedihan yang meriak di lautan
Namun kesedihanku yang berujung deraian air mata tak membuatku terpuruk
Air mata yang aku deraikan lebih suci dari pada tawa seorang yang lupa diri
Dan lebih manis dari pada penghinaan para pencela
Air mata membersihkan hati yang terserang kebencian
Dan mengajarkan aku untuk berbagi penderitaan
Bersama orang-orang yang hancur hatinya
Kesedihan yang aku pikul akan berubah menjadi kegembiraan dengan ijin Nya
Suatu saat nanti kau dan mereka akan memahami bahwa kesedihan dan kemiskinan
Adalah pelajaran tentang Cinta dan Persamaan

Perpisahan

Memang benar kita dapat memendam jutaan tahun perpisahan
Perpisahan tidak lain hanyalah tandus keringnya ingatan
Barangkali kita tidak mengerti arti perpisahan abadi
Manakala kita menyalami dan melambaikan selamat tinggal pada masa lalu
Dan kita akan selalu menatap indah nya masa depan dengan tegak

Puisi Kehidupan

Di remang senja ingatan abadi, kita akan berjumpa lagi
Bertukar kata dengan puisi yang lebih berisi
Dan apabila kita sempat bersentuhan di alam mimpi
Mari tegakkan menara langit menjulang tinggi

Dan akan kita susun puisi itu menjadi suatu cerita kehidupan
Ditaburi kesejukan taman di surga meski kita harus sadar
Kegerahan panas jiwa pengisi neraka akan menyelami diri kita
Hingga tersungkur ke dalam jurang kehinaan yang paling dalam

Ujung Pengembaraan

Wahai jiwa-jiwa seperjuangan dan seperjalanan
Kita akan selalu menunggu lonceng kebebasan menggema
Namun telahkah kita mengarungi samudera penuh bahaya,
Telahkah kita mendaki gunung-gunung tertinggi dengan tebing dan jurangnya,
Telahkah kita hadapi amukan badai dan taufan hingga usai
Telahkah kita terlilit lapar dan dahaga yang mendera kita
Mungkin seringkali kita meraih hidangan mewah pengantin
Seringkali kita terdampar bukan tanpa busana namun menggunakan jubah raja
Amat jauh jarak yang akan kita tempuh saat menunggu detik kebebasan
Akan kah kita mengikuti perjalanan takdir yang telah digariskan NYA
Atau kita mengikuti perjalanan nafsu amarah yang kita gariskan
Dan hingga menemukan ujung pengembaraan kita
Bersama Cinta Sejati Maha Pemilik Cinta atau bersama para pendusta

22 February 2006

Tegar

Sekian lama sudah tak terdengar lagi bunyian yang menyesakkan nafasku
Namun sesak nafasku telah menjadi daging dalam tubuhku
Sehingga setiap jiwa ingin merobek kulit ku dan memotong daging ku

Namun suara-suara gundah telah tiba dengan bergerilya
Memekakan telinga harapan dan menidurkan tali impian

Namun segelas air panas penghangat jiwa selalu menemani
Meluruhkan setiap noda yang kan hinggap atau mendarah
Ingin ku buang, ingin ku lupakan, namun 4JJ1 berkehendak lain

Terima kasih jiwa penumbuh setiap asa peluruh setiap luka

Cinta Dan Waktu

Aku tak ingin duduk atau berjalan di derasnya sungai angan-angan
Yang bermain dengan arus ketidakpastian

Keabadaian yang sering didendangkan dan bersemayam dalam diri kita telah mengenal waktu
Serta mengetahui bahwa kemarin hanya kenangan dan esok adalah harapan
Apa yang bernyanyi merenung di dalam jiwa adalah penghuni ruang semesta bersama bintang-bintang yang bertaburan di angkasa

Apakah kita tak pernah percaya bahwa cinta kedalamannya tak terduga ?
Siapa pula yang belum mengerti bahwa kasih sayang sejati tanpa batas berlabuh dalam setiap diri
Ia tak pernah bergerak dan berpindah tempat dan tak pernah berbuat manakala diam atau pun berbuat

Seperti halnya cinta, waktu pun tak mengenal batas ukuran , serta tak dapat di bagi
Namun jika harus membagi menjadi musim-musim

Biarlah setiap musim merangkul musim lainnya
Biarlah hari ini merangkul masa lalu sebagai kenangan

Tanah Ladang

Aku tengah menggemburkan tanah ladangku
Setelah kering karena kemarau panjang
Diguncang gempa dan angin badai

Aku tengah mencoba merapikan tanah ladangku
Menyisir puing-puing penderitaan ku ke pesisir
Bercocok tanam kejujuran, keterbukaan dan ketegasan
Berharap buah kesabaran, keihklasan, lapang dada

Mencoba menyirami tanamanku dengan cinta sejati
Yang aku dapatkan dari pancaran sinar Ilahi Robbi

Entah apa yang petani lain lakukan pada tanah ladangku
Mencabut belatung yang membelenggu tanah kehidupan baru ku
Atau menebar puing-puing dan sampah ke tengah tanah ladangku

Aku tak pernah tahu . . . namun aku tetap membisu
Tapi aku kan terus melangkah tuk mencapai panen melimpah
Dan aku akan bagikan hasil panen dan kumpulan isi hati ku

Jujur saja

Jujur saja hati ini menangis
Jujur saja jiwa ini berontak

Namun aku bukan aku yang dulu
Seperti sampah dalam limbah pabrik

Aku meringis terhantui bayangan kelabu
Aku merintih terlukai jiwa yang berlumur dosa

Namun 4JJ1 menguatkan hati dan jiwa ini
Memberikan yang terbaik untuk ku

Jujur saja hati ini menangis kala kau bicara aku di masa lalu
Jujur saja hati ini berontak kala kau bicara aku di masa lalu
Karena aku tak ingin melewati dan mengingatnya

Ini coretan yang tak terhapuskan oleh perubahan musim
Namun aku terima sebagai persembahan terbaik dari 4JJ1

21 February 2006

Teruslah Melangkah Ukhti

Teruslah melangkah ukhti. Kan kita cari bersama Cinta dalam senyum-Nya.
Jangan lagi ragu. Jangan. Karena tak tahan diri ini, tanpa teman dalam perjalanan.

Tetaplah bersamaku mencari: Pemilik Cinta Sejati.

Jika kulelah melangkah. Beri aku semangat. Bila aku kehilangan arah.
Tunjukanlah. Ke mana kita akan terus melangkah.

Penemuan Negeri Cahaya

Dan telah kulayarkan lagi mimpiku dalam gelombang badai mencari negeri
Negeri di mana pohon-pohonya beranting cahaya berbuah cahaya

Telah lama kulayarkan mimpiku dalam gelombang badai mencari negeri
Angin menderu perahu terpelanting berulang kali tenggelam aku berkali-kali

Sampai ku bertemu sebuah negeri Di matamu yang cahaya

Aku tak ingin lagi memasuki negeri tak pasti
Karena sudah di matamu yang cahaya
Hingga menderaikan airmata, menderas, hingga berlinangan cahaya
Cahaya keyakinan pada Ilahi
Cahaya atas nama syahadah

Apa Arti Keterbukaan ?

Ukhti, aku telah mendengar tangisan jiwa mu
Dan aku telah datang untuk mencoba memahami mu
Bukalah hatimu untukku dan aku akan mengisinya dengan cahaya
Begitu pula aku yang hanya membukakan satu ruang untuk kau isi dengan cahaya

Ukhti, meski aku mencoba untuk mengerti
Apa arti pikiran-pikiran ini yang datang seperti kawanan merpati ?
Apa arti kata-kata yang kita ingin susun dengan hasrat dan kita tuliskan untuk menggapai cahaya Ilahi ?
Apa arti semua kejujuran yang ingin aku ungkapkan jika bukan untuk sekedar menghilangkan segala prasangka ?
Milik siapa mata-mata ini yang menatapku dan menusuk relung jiwaku yang paling dalam, namun melupakan suka dan duka citaku ?

Ukhti, aku hanya sekedar manusia yang mengisi kekurangan dan kekelebihan ku sendiri
Aku hanya sekedar manusia yang mengisi kelemahan dan kekuatan ku sendiri
Aku ingin mengisi diriku dengan kemurahan hati dan sangat mengaharapkan ciuman dari bibir kehidupan abadi
Sementara kematian siap menghantam wajahku dengan keterbukaan ku.
Aku pun bukan orang yang ingin membeli satu jam kesenangan dengan satu tahun penyesalan dan menyerahkan diri ku untuk tidur
Sementara mimpi-mimpi masa lalu tetap memanggilku

Ukhti, aku hanya tak ingin memungkiri itu pernah terjadi namun bukan untuk terjadi lagi ...
Takkah kau ijinkan aku mengambil pelajaran dari sebuah kesalahan karena tindakkan ku ?

Cerita Usang

Aku orang yang percaya sekaligus masih juga seorang peragu
Bertapa seringnya jariku menekan lukaku sendiri
Sekedar untuk menghayati keimanan yang kau miliki
Dan memahami ilmu lebih dalam dari yang orang-orang miliki

Dengan keyakinan dan pengetahuanku
Aku ingin mengatakan bahwa manusia itu tidak terkurung dalam raga
Tidak terikat pada rumah tinggal dan ladang rutinitas
Diri manusia yang sejati selalu menjelajahi gunung
Mengembara di atas awan

Namun aku bukan seorang yang menyerah
Hanya sekedar memberi pengertian dan rasa maklum
yang tersungging dari seyuman bibirku

Dengan rasa masa lalu yang melintasi benak ku
Dan tak pernah aku mengundangnya
Mungkin angin keraguan yang mencoba membisikanku

Namun sungguh, tak pernah ku ijinkan tuk hinggap di hatiku
Hanya sebuah cerita usang Jika kau memahami aku
Bagaimana aku harus membahasakan ini dengan bahasa mu ?

Rasa dan CInta

Aku ingin bicara cinta
Cinta yang tumbuh begitu saja

Aku ingin bicara rasa
Rasa yang mekar begitu saja

Katakan semua pada kabut yang menghalangi segala pandangan
Terlepas dari keangkuhan tajamnya nafsu yang menusuk jantung
Terlepas dari keangkuhan pedasnya dogma yang merajam jiwa

Aku tetap tak bisa bicara cinta dan rasa
Sehingga....

Aku merasa menganga jurang kebisuan yang tak terjembatani
Melalui rasa dan cinta yang bertunas di kedalaman lembah hati ku

20 February 2006

Tiba

Penantian menuju serapan alasan jingga
Tak berarti kebebasan di tangan jiwa suci
Berlari menerobos malam tragis
Tak kunjung aku ingin tegak berdiri
Diselimuti hamparan jubah hitam di atas sana

Pengasingan akal yang tertantang
Menggali hasrat dan mimpi tuk berkembang
Beterbangan aroma rasa tercantik dari kembang terpilih

Hingga saat tiba
Aku tetap melangkah mencari arti semua ini

Aku berhenti di Sini

Aku pergi menenangkan jiwa hampaku
Menunggu tanya yang berujung jawab
Diam tak mampu menghentikan harap
Gerak tak mampu menghentikan gundah
Saat semua terhenti aku ingin berteriak
Suka atau duka ... aku pun tak pernah tau
Sampai aku berhenti di sini menunggu esok

Tarian Jiwa

Ceria aku terpampang di wajah lunglai ku
Seindah jari ku menari di atas kanvas
Bergerak gemulai bak balerina anggun
Memberi arti setiap lentik jarinya

Aku Tetap di Sana

Biarkan aku tetap di sana Mencari ‘aku’ dalam diriku
Hingga aku mengerti ‘aku’ dalam diriku Dan berjalan sebagai ‘aku’ sesungguhnya
Sampai aku merasa berada di sini bersama ‘aku’ Meski sekarang aku tetap di sana

14 February 2006

Larik Kehidupan

Peranan diri yang bertepi
Melalui kaca jendela aku melirik
Oh.. betapa diri ku ini begitu berarti
Saat langkah ini menjadi sebuah larik

Larik yang mengajarkan terangnya dunia
Bersama kunang-kunang penuntun kegelapanku

Larik yang meredupkan perih penatku
Bersama bintang-bintang penghias jalanku

Larik yang tergumpal dari ayat-ayat langit nan abadi
Menghujam setiap jiwa tuk menjadikan sebagai larik kehidupan

Dunia Adalah Saksi

Biarkan isi dunia ini menjadi saksi
Bahwa aku pendobrak segala kebuntuan
Mengukir segala perdamaian di setiap jiwa

“Aku haus kebebasan !!!”
Akan ku ucapkan dengan lantang
Melalui setiap goresan abadi
Terangkai ayat-ayat kehidupan

Betapa Aku Ingin

Betapa aku ingin tersenyum . Melihat peti kesedihan . Berhamburan menghampiri ku . Menyelami lautan pikiran ku . Mengikat kekal dalam batinku
Andai duri itu tak pernah tertancap dalam kaki ku . Andai bunga itu tak menjadi bangkai dalam hati ku
Betapa aku ingin bersedih . Melihat peti senyuman . Berhamburan menghampiri ku . Menyelami lautan pikiran ku . Mengikat kekal dalam batinku
Inilah hasil karya jiwa yang merdeka . Tumbuh bersama hati yang luka . Diobati olesan cahaya Ilahi

Subhannalloh . . .
Ya 4JJ1 ,Dengan segala kerendahan hati hamba ini . Ampunkan segala dosa yang menodai jiwa ku . Tutuplah cacat cela ku di dunia maupun di akhirat
Tunjukkanlah yang haq itu haq adanya . Serta berikanlah kekuatan kepada ku untuk memilih yang haq . Tunjukkanlah yang bathil itu bathil adanya
Serta berikanlah kekuatan kepada ku untuk menghancurkan yang bathil

Ya 4JJ1 , Tiada hari yang pernah aku dambakan dan aku istimewakan Selain hari di hari pertemuan aku dengan Mu ...

Tangisan ku Keharuan ku

Tangisan di malam itu bukan karena kesedihan . terkenang masa indah dan masa yang tak pernah ingin terlalui lagi . senyuman yang berselingkuh dengan tetesan air mata menambah jiwa ini tenggelam dalam keharuan yang menghangatkan raga, menyejukkan jiwa dan meluruhkan duka . kenangan ini meski ingin terkubur bersama suka dan duka yang lalu . namun tetap terbang menghiasi dinding kamarku . menjadi selimut saat tidurku . dan menjadi teman dalam mimpiku . keraguan tuk melangkah saat tangisan itu tiba ingin terbang bersama cinta yang telah kutitipkan bersama angin oleh tiupan Ilahi dan berharap berlabuh di hati yang akan meracuni hati ku dengan keihklasan dan kesabaran serta ketulusan cinta dan sayang yang bersandar pada Sang Maha Sempurna. Oh... Sang Maha Pendengar ... aku bersimpuh bersama jiwa yang berada dalam genggaman MU ... hadirkan aku bersama nya ...

I Wish You Were Here

O... engkau bagai mawar yang membangunkan jiwa
Melepas harum mewangi di atas taman kehidupan
Bersama kicauan burung yang mensyahdukan hati

O... engkau bagai angin yang menyejukkan hati
Mengelus setiap jiwa bersama cinta yang tulus
Bersama awan putih yang meneduhkan luka

Senyum engkau menyelimuti semua duka
Setiap jiwa kan menatap engkau, tersenyum segaris , dan berkata :
“I Wish You Were Here”

Altar Peraduan

Merangkak sepasang tangan berlumur darah kerancuan
Menapaki terjal bukit keagungan penuh rintihan
Sesaat terdiam menatap dari mana berasal
Menerawang jauh ke bawah lembah keangkuhan
Seringkali terdengar suara kelelawar liar di dalam goa
Memekakan pendengaran suci
Kumandang adzan pun berlalu begiu saja

Terlihat kain kesucian telah melambaikan tangan di puncak keagungan
Menebar pesona anugerah akhirat, Terlelap dalam keindahan ajal tiba
Berdiam dalam lamunan sejati, Bersandar pada impian hakiki
Hingga darah kerancuan berubah menjadi darah perjuangan

Kabarkan langkah ini pada penguasa langit malam
Dengan bersimpuh bersama duapertiga jubah hitam
Terdengarkan isi dari relung hati yang terdalam

Ceritakan kisah langkah ini kepada seluruh jiwa di lembah keangkuhan
Yang tersenyum oleh tangisannya dan menangis oleh senyumannya
Saat tak mereka sadari candanya penuh murka ... tawanya penuh duka ...

Datangilah wahai jiwa di kaki bukit peraduan
Di sana ada sebuah altar peraduan
Hingga kau sadari tuk menapaki bukit keagungan ini
Karena di puncak sana tak ada lagi altar peraduan

10 February 2006

nice to know you

Perjalanan ini terlalu cepat
Cerita ini tak mudah berlalu
Ketika takdir bukan lagi kenangan
Namun badai kedamaian yang berkobar

This is my world ? or This is my future ?

Langkah ini tak melebihi mimpiku Namun aku tak sedang bermimpi

Insya 4JJ1 ini anugerah bukan kutukan 
Just wanna say : “Nice To Know U”

Kicauan Sejuta Impian

Wahai burung yang berkicau kembali
Kicauan mu kembali menyejukan alam ini
Terbanglah bebas jauh dari sangkar keraguan
Tatap esok dengan kepakan sayap Ilahi
Indahnya aku melihat kau terbang
Bersama sejuta harapan dan impian di genggaman

Benci

Buang cinta busukmu
yang tenggelam di rawa-rawa tabir kehidupan
Bersama tangan yang terjulur hampa
tanpa cahaya penuntun di kegelapan

Menara Pantai

Saat membangun menara laut
menghantarkan pasir ke tepi pantai
Saat menara itu dihancurkan
laut pun turut tertawa riang
laut memang akan senantiasa bersama
manusia tanpa dosa

Aku

Siapakah aku yang selalu berdiri tegak ?
Siapakah aku yang selalu berbicara lantang ?
Siapakah aku yang selalu menatap tajam ?
Siapakah aku yang selalu melangkah pasti ?

Akankah aku menjadi aku Atau hanya sebagai lukisan aku
Tak pernah melewati harus bagaimana aku Atau tak pernah tahu harus bagaimana aku

Ini bukan taman yang aku hijaukan
Ini bukan langit yang aku birukan
Ini bukan laut yang aku deburkan

Kesempurnaan dari Maha Sempurna tak pernah aku tahu
Kesombongan dari Maha Sombong tak pernah aku tahu

Namun aku selalu melangkah di taman yang hijau
Namun aku selalu menengadah di langit yang biru
Namun aku selalu mengarungi di laut yang berdebur

Memang aku tak tahu malu

07 February 2006

persembahan untuk mu

sungguh di dasar relung jiwaku.bergema nyanyian tapa kata.sebuah lagu yang bernafas di dalam hatiku.menjadi benih wangi ketulusan.merekah bak bunga penuh warna dan aroma

aku ingin mencintai mu secara sederhana.seperti persembahan bunga ini untuk mu.agar berbahagia dan tak lagi menangis.karena kita diikat bersama dalam cinta.hanya dengan cinta yang indah dan tulus.kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan,pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan

meski tungganganku adalah kedua kaki ku.dan kulit adalah pakaian ku.namun hasrat hatiku terus mendekat.tanpa ruang dan waktu

lihatlah hujan dan ladang sedang bercumbu.bercumbu saling mengisi dan memenuhi.di antara mereka aku pembawa amanat setia.yang satu kulepas dari dahaga.yang lain ku obati dari luka.

karena ku berharap cinta sejati.dari Pemilik Cinta, bersamamu

antara kenikmatan yang nyata dan semu

::ganti:istri=suami;wanita=pria;cantik=ganteng::
manusia yang tidak cerdas beranggapan, jika ia tidak memiliki istri yang cantik dan dicintai, dunia serasa hampa baginya. ketika ditawarkan kepadanya wanita-wanita yang cantik, maka muncullah khayalannya terhadap kelezatan-kelezatan dunia. akan tetapi, saat ia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, ia yakin telah diharamkan baginya semua kelezatan dunia itu. perkara seperti sangatlah semu, perlu diketahui bahwa apa yang dimiliki oleh seseorang sangatlah menjemukan baginya. ketika seseorang telah bisa mengukur apa yang diinginkan, akan bosanlah ia lalu condong kepada yang lain. hal itu disebabkan ia telah mengetahui berbagai kekurangan yang ada dalam diri saat bergaul dengannya. orang bijak berkata, "Cinta telah menutup segala aib orang yang dicintai". sebab lainnya adalah kadar cinta yang semakin menurun, karena setiap orang akan senantiasa mencari hal-hal yang tidak sanggup untuk dicapai. kita mungkin saja dapat menjaga keutuhan cinta, namun hal itu justru mengurangi makna cinta yang sebenarnya. cinta akan berkembang jika seseorang yang dicintai tidak melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh orang-orang yang mencintainya. saat itulah keutuhan cinta akan terjaga. akan tetapi, tatkala cinta kelihatan bersih, patut diketahui bahwa ia tidak mungkin terhindarkan berbagai noda. ia pun harus menjaga agar rasa cinta terhadap kekasihnya tidak berlebihan. mungkin saja seseorang menunjukkan rasa cinta, namun ternyata cintanya tidak sepenuh hati kepada yang dicintai hingga malah menimbulkan rasa bosan dan bahkan amarah. jika ia khawatir dikhianati oleh orang yang dicintai, ia akan senantiasa curiga dan akhirnya kelelahan dengan rasa curigana sendiri. yang terbaik adalah cintailah sesuatu sewajarnya. pilihlah apapun yang kamu sukai, namun janganlah terlena dengan cinta itu. seseorang yang jatuh dalam jerat cinta akan selalu berada dalam azab dan penderitaan. orang yang tak merasakan bagaimana menderitanya terperosok dalam cinta, akan menyangka bahwa begitu senangnya manusia yang dikelilingi oleh wanita-wanita cantik.
seperti dalam syair :
Tak ada dimuka bumi yang lebih menderita dari pemabuk cinta
manakala hasratnya telah tercapai hanya pahit yang dirasakan
kau lihat hari-harinya adalah tangis dan air mata
khawatir akan perpisahan dan larut dalam cinta
kala jauh menangis karena dilanda kerinduan
saat dekat pun menangis khawatir akan perpisahan
matanya selalu penuh air mata kala bersamaan
dan mengalir dengan derasnya kala berpisah

teruntuk : yang kunanti... yang kucinta [surat]

ardi,ilham dan adik2ku tercinta serta kaka ku yang aku hormati juga kepada orang tuaku dan "ukhti" sebagai istri ku kelak. dengan ijin 4JJ1, aku akan membuat kalian bahagai. tak lama lagi kita akan berkumpul bercanda, bercinta, berfikir, berjuang karena 4JJ1 saja. ingin segera ku lepas kerutinan yang membuatku terhimpit antara dunia dan nafsu. sahabatku seperjuangan, aku akan bersama kalian terus dalam barisan yang kokoh, berjuang tanpa henti, berjuang sampai mati, mewujudkan cita-cita penuh cinta dari PENGUASA JIWA "cita-cita mardhotillah sejati". aku akan berjuang sepenuh hati dengan harta dan jiwaku... wahai ibu.ibu..ibu...bapa maafkan anakmu ini jika selama ini, abang belum bisa bantu ibu dan bapak serta adik-adik abang. tapi abang di sini sedang berusaha menjadi anak sholeh yang senantiasa bisa membuat ibu dan bapak selalu tersenyum dan 4JJ1 ridho terhadap abang...ibu... di sini abang cuma bisa rindu dan berdoa buat ibu dan keluarga, abang ingin segera pulang meski cuma bisa mencium tangan dan pipi ibu serta merangkul bapa... abang berharap bapa juga ga sakit-sakitan lagi..ibu doa'in abang yah...ardi,ilham, abang akan segera penuhi janji-janji abang yang tertunda ... ihsan,hasbi abang tunggu di jakarta ... kita bangun bersama dinasti kehidupan keluarga penuh semangat Ilahi dan berjuang hingga 4JJ1 ridho kepada kita sekeluarga dan mempersatukan kita di bumi dan akhirat kelak serta selalu ditempatkan di tempat yang terbaik menurut NYA.. silmi,nida.. kamu adalah bidadari di keluarga kita,.. senyuman manis kalian senantiasa menjadi cahaya penerang kegelapan keluarga.. keceriaan kalian bisa membuat orang-orang tersenyum dan menangis terharu.. abang ingin kalian menjadi generasi aisyah,fatimah berikutnya dalam keluarga kita.. sehingga kau bisa menempatkan diri untuk berkontribusi dalam perjuangan ... hanip dan kaka ku,.., aku akan senantiasa menanti kalian... tanganku insya 4JJ1 selalu ter-ulur untuk kalian .. perjuangankan hidup kalian karena perjuangan mengharap mardhotillah sejati saja jangan karena kalian mencari dan ingin memiliki serta menikmati keindahan dunia -sungguh tipuan dunia ini-... dan untuk mu "ukhti" cukupkan dirimu dengan dan oleh 4JJ1 saja - tak ada sekutu bag NYA - aku akan menjemputmu tak lama lagi. di mana pun 4JJ1 akan memperkenalkan dan mempertemukan hingga mempersatukan kita, persiapkan dirimu dan segenap jiwa ragamu untuk menemaniku dan memasrahkan dirimu untukku serta senantiasa percaya dengan langkahku untuk bersama-sama berjuang sampai mati memisahkan kita dan surga tempat 4JJ1 mempersatukan kita kembali bersama keluarga besar kita .:: amiin ::.
:: dari abang kalian :: dari adikmu :: dari anakmu :: dari saudara mu :: dari sahabat mu :: dari suami mu -kelak- :: dari hamba dan kekasih Mu... ya 4JJ1 ::

Perenungan II

Akankah kita mengerti bahwa hidup tak pernah berakhir ?
Melalui semua masa yang memang bukan lagi rahasia dan ilusi
Namun akankah kita sadar bahwa hidup tak pernah berakhir ?
Melalui semua masa yang memang akan selalu terlewati

Akan kita sadar bahwa hanya ada satu masa yang di lewati
Manakala jiwa terkotori dapat terbasuh hingga putih dan suci
Asalkan tak keluar dari lingkaran takdir yang telah digariskan

Keranda cinta yang berisikan langkah
Entah buat siapa kita berikan
Langkah-langkah yang meninggalkan semua jejak
Entah buat siapa kita tujukan
Jejak hidup yang berisikan cerita
Entah buat siapa kita sajikan

Cerita yang terangkai jejak langkah cinta
Akan di timbang pada suatu masa yang lain

Namun akankah kita menunggu
Cerita kepedihan penyesalan menyelinap di tengah malam
Membangunkan kita agar terjaga dan mawas diri dalam-dalam
Karena jejak langkah cinta yang tak kita berikan atas nama NYA
Akankah kita menyadari semuanya tak berarti
Saat masa lain tiba dan hidup memang tak pernah berakhir

Perenungan I

Perapian yang pernah terpadamkan oleh air masa lalu . Mati menyisakan asap penyesalan yang kian menyesakkan . Terbang menhitamkan langit harapan di perbatasan awan impian . Hingga angsa pun tak dapat terbang bijak dengan sayap hatinya . Bersama angin yang berlari menuju matahari di ufuk kehancuran . Meneteskan rintik hujan keremangan menuju daratan kehampaan

Hitam dan sehitam-hitamnya masa lalu . Tak dapat terpisahkan dari putih dan seputih-putihnya masa lalu . Seperti kebaikan dan kejahatan atau keadilan dan kedzoliman . Keduanya mempunyai tempat di hadapan singgasana Ilahi . Sebagaimana benang tenun hitam kelam dan putih suci . Bersama menyulam selembar kain kehidupan yang indah

Keseimbangan

Datanglah ke penjamuan itu
Di sana aku berada dan berdiri
Menjamu dua sosok terkasih
Perasaan hati dan Dorongan nafsu

Datanglah ke penjamuan itu
Di sana aku berada dan berdiri
Menutur kata-kata dengan hasrat
Meraih puncak kebenaran sejati
Antara suka dan benci

Kenangan Musnah

Biarkan raga ini terkenang
Bercerita tentang duka
Berselingkan semua tawa

Hamburan derita tak pernah terasa lagi
Tebaran canda tak pernah terngiang kembali

Saat mistikus kehidupan menghantui
Menggerogoti kisah yang terkenang
Tenggelam bersama cahaya lamunan

Pencarian Diri

Kala debu telah hinggap merusak pandangan jiwa . Tersingkap rasa tuk menutup ketulusan diri di persimpangan samar-samar jalan . Mencari cahaya di kegelapan malam mencari suara di keheningan suasana . Hingga mata terhalang oleh kabut kerisauan dan telinga ini tersumbat oleh tanah keraguan

Namun tak perlu menyesal karena dan kecewa karena tuli . Saat pagi tiba fajar pemahaman telah merekah di atas akar rahasia peristiwa . Dan akan mensyukuri segala gelap gulita seperti mensyukuri terang cahaya

Perisai Takdir

Perisai itu telah menjadi talang takdirku . Menuia segala langkah yang ingin aku tuju . Pencarian sebuah mutiara di sebuah telaga impian . Merasuk ke dalam tubuh keraguan . Hamparan rasa kerancuan di langit kepastian . Menabur harap yang mendalam di tanah kesempurnaan . Sebagai isi cerita kehidupan yang pernah terlewati

Aku bukan naif

Hanya sekedar memberi arti bagi sebuah melati . Tuk berdiri tegak di atas tangkai keagungan bukan keraguan . Hingga derai air matanya bukan kesedihan
Hingga tawa dan candanya bukan kepalsuan . Yang ada hanya keyakinan tuk melangkah

tapi apa yang aku pernah berikan selain beban ?

sebenarnya aku tak ingin melibatkanmu, aku ingin berlari dan berjalan beriringan bersama teman-temanku saja, aku berdiskusi bersama, berbicara tentang kehidupan dan masa depan. memang sungguh aku tak ingin melibatkanmu dalam setiap liku ku . aku sebenarnya hanya ingin berbagi senyuman saja . aku tak ingin mengalirkan tangisanku pada mu . tak ingin pula menyandarkan kepala ini di buaian kehangatan kata-kata mu . tapi tak layak aku berbicara pada orang yang tak kumiliki . beban telah kuberikan dan kehangatan yang ku terima . tapi apa yang aku pernah berikan selain beban ? . sungguh malu nya aku .

01 February 2006

berat

kasih sayang telah berlari
menjauhi diriku
aku ingin lari
duduk sendiri
.. ya .. aku ingin sendiri

Puisi Kematian

Kulihat kematian
dikolong jembatan
kulihat kematian
di hotel berbintang
kulihat kematian
di istana raja raja
kulihat kematian disebuah persembunyian
yang berdindingkan baja - baja

Kulihat kematian terkapar ditengah jalan
di medan juang
di tengah lautan nan dalam
dihamparan permadani
di atas tumpukan jerami


Kulihat kematian
bersama si tua yang penuh asa
bersama si kecil yang tak berdosa
bersama belia yang bergelimang dengan noda
bersama sikaya yang angkuh dan durhaka