Kusam dekil penuh kerikil di tubuhku yang bau asam
Lengah piluh duri menancap di tengah kakiku yang lumpuh
Bunga melati itu telah mati ditelan lidah penindasan dari mulut penderitaan
Luka yang kuraba di ujung telunjukku sudah bukan semestinya ia berada
Mengupas kulit kehidupan menyayat daging harapan dan tulang impian
Biarkan tubuh hina ini terbaring penuh duka ... derita ...
Biarkan darah kotor ini mengalir dengan beku ... ragu ...
Biarkan semuanya membersihkan ketulusan jiwa yang telah siap menghadap Ilahi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment