Social Icons

Pages

28 April 2006

Kata terakhir untuk aku satukan

Wahai permadani indah yang menghampar luas
Melalui rangkaian kata yang ku tebar melalui rasa
Memetik dawai kehidupan dengan jemari keindahan
Meresap mengheningkan segala suasana dan canda

Keterpurukan yang mehitamkan putihnya jiwa
Melaui bukit-bukit penderitaan nan gersang
Dan diguyur oleh rintik-rintik hujan kesedihan
Hingga jatuh tenggelam di samudera kemalangan

Ingin rasanya sampai di pelabuhan itu
Meski berlabuh hanya oleh deburan ombak pasang
Atau bertepi hanya oleh terpaan angin kerinduan

Tak ada tawa di ujung sana
Tak ada senyum di ujung sana
Tak ada sayang di ujung sana
Tak ada rindu di ujung sana
Tak ada cinta di ujung sana

Hingga saat yang di sana membaca guratan rasa
Yang terangkai oleh benih-benih kemesraan
Hingga akal dan perasaan yang di sana adalah kemudi dan layar
bagi jiwa yang sedang mengarungi samudera kehidupan
Hingga pelabuhan yang di sana dihampiri perahu
Pergi menuju pelabuhan terakhir untuk selalu bersama
Menuju gerbang penantian, gerbang keabadian
Hingga kata-kata ini terangkai sempurna tanpa kesedihan
Bersama kata terakhir untuk aku satukan... xxxxx

1 comment:

Anonymous said...

hmmm ada banyak tempat untuk tertawa
ada banyak tempat untuk tangis
jalanilah hidup dengan semangat dan tulus
karena kita hidup hanya sekali
tertawalah di saat bahagia
dan menangislah ketika kita ingin
karena dengan tawa dan tangis yg seimbang
kita dapat jalani hidup dengan sebagaimana mestinya
dan jalani hidup yang berimbang