Ketika takdir itu mulai terbacakan
Aku merasakan tangisan itu membasahi hatiku
hingga air mata inipun wujud dari tangisan itu
ketika engkau duduk dan aku terbaring
senyummu telah membasuh semua luka yang ada
mengeringkan semua kegundahan yang membanjiri jiwaku
ketika engkau duduk menemani setiap malam menjelang tidurku
aku telah kehilangan jutaan kata untuk kupersembahkan padamu
hanya tigabuah kata yang kuulang berulang kali : “maafkan adi yah”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment