aku teringat terkubur dalam diam
melamun di tepi selokan depan masjid
menyimpan topi biruku di atas aspal
menyeka keringat dengan kaos tanpa lengan
gemiricik hujan mulai menari
tetapi aku tetap terkubur dalam diam
tubuhku mulai terbasahi air kehidupan
namun kepala tetap terisi oleh sekam
kadang aku ingin loncat kedalam lautan
agar terombang-ambing diterjang karang
biar berdarah dari luka yang menganga
meski hancur terenggut tangan malaikat
aku masih saja terkubur dalam diam
ditemani hujan yang kian deras
tak ada jiwa yang mampu mendengar
apalagi rela duduk bersama tuk mendengar
kegundahan ini takkan berakhir
kebekuan ini tak bisa mencair
akal ini pun tak bisa bertaksir
apa yang hendak aku pikir
ketika aku terkubur dalam diam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment