Social Icons

Pages

16 January 2006

Pelabuhan Abadi

Aku telah berlayar karena lautan cinta NYA
Bersama awak kapal yang telah terdampar oleh cinta NYA
Menarik pandangan ke depan dan berjuang melawan arus samudera
Menghancurkan tamparan angin yang ingin merobohkan layar keyakinanku
Telah kulihat orang ingin berlabuh di pelabuhan nistanya
Telah kulihat orang tenggelam di terpa angin murkanya
Telah kulihat orang berenang mengikuti hawa nafsunya
Telah kulihat orang terbang bersama mimpi busuknya
Sedikit orang berdiri tegak maupun meronta bertahan menatap masa depan abadi
Mempertahankan layar keyakinan tuk selalu tegak dalam hatinya
Begitu panjang hari-hari penuh penderitaan yang kurasakan di antara dinding batinku
Begitu panjang malam-malam yang kulalui penuh kesepian dan kesedihan
Siapakah orang yang bisa berpisah dengan kesedihan dan kesepian
tanpa rasa pilu di hati ?
Terlalu banyak kepingan jiwaku berserakan di sepanjang samudera ini
Terlalu banyak buah kerinduan berlarian berhamburan diantara samudera cinta NYA
Bukan hanya lembaran baju yang kutanggalkan dari badan ini
Tapi serpihan kulit yang kurobek dengan tanganku sendiri
Bukan pula sekedar sepotong angan yang kulepas nanti
Namun segumpal jantung yang telah dilezatkan oleh rasa takut dan benci
Dapatkah ku selalu menjadi mawar pagi di pagi hari
yang selalu mengharumkan aroma cintaku pada NYA ?
Dapatkah hatiku menjadi sebatang pohon yang berbuah lezat
sehingga dapat kupanen untuk aku berikan kepada mereka yang masih berdiri tegak ?
Dapatkah rasa kasihku deras mengucur melimpah bagai air mancur
sehingga akan terisi penuh gelas-gelas kerinduan mereka tuk sampai pelabuhan abadi ?
Mungkinkah aku menjadi dawai yang dipetik oleh para nakhoda
atau seruling yang ditiup oleh hembusan NYA ?
sebagai awak yang kesepian
Melihat saudara yang terdampar di pelabuhan nista
Melihat saudara yang tenggelam di lautan murka
Dapatkah aku berdiam diri ?
Atau aku ikut berlari bersama mereka ?
Namun hanya satu inginku ? aku ingin pelabuhan abadi
Wahai Pemilik samudera cinta... wahai Pemilik hamparan kuasa
Sampaikan salam ku dan kerinduan ku pada penunggu pelabuhan abadi
Sambut aku dengan senyuman penuh kerinduan dan kehangatan
Seperti aku merindukan diri MU merindukan dekapan kehangatan MU....

No comments: