Social Icons

Pages

14 February 2006

Altar Peraduan

Merangkak sepasang tangan berlumur darah kerancuan
Menapaki terjal bukit keagungan penuh rintihan
Sesaat terdiam menatap dari mana berasal
Menerawang jauh ke bawah lembah keangkuhan
Seringkali terdengar suara kelelawar liar di dalam goa
Memekakan pendengaran suci
Kumandang adzan pun berlalu begiu saja

Terlihat kain kesucian telah melambaikan tangan di puncak keagungan
Menebar pesona anugerah akhirat, Terlelap dalam keindahan ajal tiba
Berdiam dalam lamunan sejati, Bersandar pada impian hakiki
Hingga darah kerancuan berubah menjadi darah perjuangan

Kabarkan langkah ini pada penguasa langit malam
Dengan bersimpuh bersama duapertiga jubah hitam
Terdengarkan isi dari relung hati yang terdalam

Ceritakan kisah langkah ini kepada seluruh jiwa di lembah keangkuhan
Yang tersenyum oleh tangisannya dan menangis oleh senyumannya
Saat tak mereka sadari candanya penuh murka ... tawanya penuh duka ...

Datangilah wahai jiwa di kaki bukit peraduan
Di sana ada sebuah altar peraduan
Hingga kau sadari tuk menapaki bukit keagungan ini
Karena di puncak sana tak ada lagi altar peraduan

No comments: