Social Icons

Pages

27 February 2006

Gabah Kesedihan

Beralasankah bila melati menebar aroma bangkai tubuhku ?
Tersandungkah bila kaki melewati bebatuan terjal nan tajam ?
Tidakkah aku telah berjalan di atas jalan kehidupan
Seperti anak yang tersesat di hutan rimba ?
Dan tidakkah hidupku seperti sebuah gabah yang mengarah ke bebatuan
Hingga tiada burung yang mencari dan membuka jubah gabah ku ?
Semua membuat aku tak mengerti ,
Pencarian sebutir gabah tidak di tumpukkan jerami pesawahan
Namun burung itu mencari di sebuah tumpukkan batu yang tersembunyi
Aku hanya terhanyut dalam kesendirian dan kesedihan yang meriak di lautan
Namun kesedihanku yang berujung deraian air mata tak membuatku terpuruk
Air mata yang aku deraikan lebih suci dari pada tawa seorang yang lupa diri
Dan lebih manis dari pada penghinaan para pencela
Air mata membersihkan hati yang terserang kebencian
Dan mengajarkan aku untuk berbagi penderitaan
Bersama orang-orang yang hancur hatinya
Kesedihan yang aku pikul akan berubah menjadi kegembiraan dengan ijin Nya
Suatu saat nanti kau dan mereka akan memahami bahwa kesedihan dan kemiskinan
Adalah pelajaran tentang Cinta dan Persamaan

No comments: