Di ufuk gelap
saat hanya ada gelapnya semesta
Langit bertanya kepada bumi
Duhai bumi
Adakah udara di sana ?
Adakah hirupan kesegaran di sana ?
Sebagai awal cahya mentari yang sinarnya panas menyengat
Bumipun menjawab,
Duh langit pelindungku, untuk apa aku di sini bersamamu ?
Duh langitku aku tak dapat mengucap tak dapat berucap
Bumi dan Langit memulai kehidupan
udara terhembus
Menghidupkan kesegaran mentari
dan mentaripun perlahan menyampaikan sinarnya
menghangati tetumbuhan, menghangati hewan, menghangati kehidupan
Gunung-gunung mulai merekah,satu demi satu
Bukit dan lembah terwujud
Panas mentari perlahan menyengat
Waktu mulai terhitung
Saat demi saat, masa demi masa mulai tersentuh oleh sinarnya
Meski kabut masih meliputi, sampai kelahiran manusia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment