aku melewati hutan kehancuran
menapaki bukit terjal nan pahit
tak dapat aku kurangi nyawa ini
tak ingin kutambahi jiwa ini
aku ingin menapaki sulaman keraguan
mengarungi lautan pasir kemurkaan
kehancuran yang tak pernah henti
menepis semua mawar yang berkembang
aku ingin pulang ...
aku ingin terlelap dalam lamunanku ... selalu
terisak sudah titian sarang yang ku hancurkan...
hingga belati kesucian tak dapat menembus
jantung durjanaku.....
aku terperangkap....
aku terlena....
aku terpasung....
aku terinjak....
aku....aku.... aku.... HANCUR ! HANCUR ! hancur sehancur-hancurnya..............
kiamatkah yang dapat menghalangi aku.....
atau...
ajal yang tersenyum murka pada aku....
astagfirulloh.... astagfirulloh.... astagfirulloh....
Subhanalloh... Subhanalloh... Subhanalloh...
Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Allohu Akbar... Allohu Akbar... Allohu Akbar...
*********************************************
teruntuk jiwa-jiwa yang kering
yang tak ingin terbasuh air kesucian
yang tak ingat gerbang keadilan
yang tak tahu padang mahsyar
neraca murka pasti akan datang
*********************************************
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment