siapkah engkau tuk ziarahi setiap lekuk hatiku
karena begitu terjal,penuh liku bahkan berhamburan duri dan kaca
janganlah heran akan datang sekumpulan kecewa mengetuk setiap pintu ikhlasmu
saat kau mencoba melangkahkan setiap kaki
tak suara diam saat kau ziarahi bukit ini
begitu banyak gema dimana-mana hingga mungkin saja memekakan telingamu
tak ada senyuman terpaksa di lembah ini
akan ada begitu keceriaan dan kegembiraan pada wajah-wajah ini
meski darah terus mengalir darti tubuh yang tersayat
meski satu kaki kananku menyeret kaki kiriku yang pincang
sepanjang jalan
setiap waktu
setiap kenangan
aku tinggalkan setiap kenangan di setiap kota
agar kau senantiasa mengingat bahwa aku itu pernah ada
bukan se-sosok tubuh yang lahir dari halusinasi
atau terlahir dari rahim imaginasi
biar aku cumbui setiap waktuku
agar aku tetap menikmati setiap jengkalnya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment