seiring detak jantungku berdegup kencang, kemarin
seakan gelapnya malam adalah kematian
temaram lampu jalanan adalah ancaman
seiring nafasku berirama cepat tak beraturan, kemarin
seakan dinginnya malam adalah kebekuan
belaian sayup-sayup angin adalah sayatan
aku berdiri di atas kulit tanah yang tipis
hingga begitu mudahnya aku terperosok
namun aku masih saja... angkuh
badan yang terkulai lemah, lusuh dan tak berdaya, kemarin
dada kiriku sakit seakan jantungku ini akan terenggut
satu hal yang aku yakini... kematian lebih dahsyat dari itu
seiring berbagai prasangka mengingatkanku hingga ku terbangun, kemarin
hanya ada senyum segaris terlukis di kelusuhan wajahku ini
aku ingin haturkan sebuah kata ... maaf
ijinkan aku untuk sekedar memejamkan mata
sekedar menghibahkan kepenatan pada alam
mengalirkan kesedihan pada sungai
menitipkan kepedihan pada hutan
hari ini...
aku terbangun dalam kesendirian
keheningan tak seperti biasanya
ada kerinduan yang tertinggal
namun pangkalnya masih tersemat dalam hati
tersenyumlah ... :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment