gusar kian bertambah seraya adzan sedang berkumandang
malam telah menjemput jiwa yang sedianya belum siap tercabut dari dalam raga
hati ini telah diliputi kelabunya awan di langit tak bertiang
aku hampir saja lupa bahwa aku manusia bernyawa
layak terbang dan tak hanya melipatkan sayap di atas ranting
ingin kusikat seluruh kekotoran dalam hatiku hingga kerak-keraknya
ingin kubunuh setan-setan yang telah merasuki tubuh tanpa seizinku
ingin kuhancurkan semua dogma dalam kepalaku hingga terpusingkan dunia
ini memang sandiwara... namun bukan tempat hura-hura
ini bukan panggung di mana cinta menjadi sebuah permainan kata
dikejar untuk disakiti, dipeluk untuk nodai, dicium untuk diludah
aku muak dengan kesemerawutan ini
biar aku menjadi lumbung siksa atas segala dosa
tapi itu bisa membuat-Nya marah padaku
Ya 4JJ1, aku ridha tubuh ini terkoyak dari rangkanya
Ya 4JJ1, aku ridha kepala ini terpisah dari raganya
Ya 4JJ1, aku ridha darah ini mengalir dari nadinya
asalkan Engkau tak marah padaku
asalkan Engkau ridha pula padaku
aku telah menangis begitu seringnya di sudut kamar dengan wajah menghadap dinding
kala itu, aku sering tak mengerti kenapa aku menangis, kenapa aku bersedih
Ya 4JJ1, hatiku menangis kala telah membaca para sahabat
Ya 4JJ1, hatiku terharu kala telah menelusuri sunnahnya
Ya 4JJ1, hatiku malu kala telah melantunkan ayat-ayat Mu
Ya 4JJ1, jangan engkau murka padaku karena dosa-dosaku
Ya 4JJ1, jangan engkau mengurangi Rahman dan Rahiim-Mu padaku karena dosa-dosaku
Ya 4JJ1, aku lelah... segarkan aku dengan kekuatan-Mu
Ya 4JJ1, aku gundah... tenangkan aku dengan cinta-Mu
Ya 4JJ1, aku kesepian... temani aku dengan ridha-Mu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment