wahai melati putih ku
sediakanlah ruang untuk kau bercermin
pandanglah ke arah mana hati nurani mu berjalan
wahai melati putih ku
hati nurani akan terus menangis
saat engkau terus merangkul dunia
jangan... jangan... jangan...
jangan kau kobarkan semangat mu untuk nafsu dunia
hanya akan lelah dan resah terbalutkan gundah
jangan kau dipusingkan hanya untuk urusan dunia
kepusingan mu hanya akan mendatangkan laknat belaka
wahai melati putih ku
sediakanlah ruang untuk kau bercermin
pandanglah ke arah mana hati nurani mu berjalan
wahai melati putih ku
pandangan Nya seringkali tak senada dengan pandangan mu
kebenaran Nya seringkali tak seiraman dengan kebenaran mu
sekali-kali aku tidak pernah mengerti !!!
begitu banyak manusia mencintai manusia
namun melupakan untuk mencintai Pencipta manusia
makanya seringkali aku bosan berbicara cinta antar anak manusia
padahal kenikmatan mencintai anak manusia tidaklah seberapa
wahai melati putih ku
kesenangan dan kebahagiaan bisa kau peroleh di rumahmu
hanya dengan menikmati indahnya pesona langit
ada selaksa hikmah di balik ciptaan Nya
sungguh...
merenungkan setiap kenikmatan Nya adalah ibadah paling utama
wahai melati putih ku
sediakanlah ruang untuk kau bercermin
pandanglah ke arah mana hati nurani mu berjalan
29 November 2006
27 November 2006
kado terindah
seperti halnya engkau sang bidadari
tak henti-hentinya menebar pesona diri
begitu juga aku
tak kan usai semangatku untuk mengejar
melintasi dan mengisi setiap ruang
seperti sebentuk kata tanpa ucap
diam mu adalah tetap pesona
tapi kebisuan bukan lah nada
hanya sebongkah raga tanpa makna
begitu juga aku
berharap engkau masih tetap tersenyum
agar bisa menyelimuti dinginnya akal hati
dan menantikan sekerat hidangan kejujuran menyapa
seperti halnya engkau mawar putih
terlukis oleh kehangatan sang mentari
tangisannya selayak embun pagi
menyejukkan selaksa suasana
begitu juga aku
aku awali pagi ini dengan senyuman
segelas susu coklat manis hangat
menantikan keindahan menyapaku hari ini
seperti halnya engkau dalam penantian
kehadiranmu adalah kado terindah untukku :)
tak henti-hentinya menebar pesona diri
begitu juga aku
tak kan usai semangatku untuk mengejar
melintasi dan mengisi setiap ruang
seperti sebentuk kata tanpa ucap
diam mu adalah tetap pesona
tapi kebisuan bukan lah nada
hanya sebongkah raga tanpa makna
begitu juga aku
berharap engkau masih tetap tersenyum
agar bisa menyelimuti dinginnya akal hati
dan menantikan sekerat hidangan kejujuran menyapa
seperti halnya engkau mawar putih
terlukis oleh kehangatan sang mentari
tangisannya selayak embun pagi
menyejukkan selaksa suasana
begitu juga aku
aku awali pagi ini dengan senyuman
segelas susu coklat manis hangat
menantikan keindahan menyapaku hari ini
seperti halnya engkau dalam penantian
kehadiranmu adalah kado terindah untukku :)
24 November 2006
tunggu aku di tempat mu
aku akan pulang sekarang
telah aku siapkan sebuah lagu
tentang kita dan kehidupan
setiba aku di sana
kita rangkai kembali
dan coba kita mainkan
When Facing Dificulties
Do not Become Bitter
Instead Become Better
Carry Your Spirit
Make Sure Your Step And Your Soul
When Climbing To The Top
Don't Ever Sad
Don't Ever Cry
Always Keep Smile
Burn Your Biggest Spirit
Life Not For Joking
Yesterday Never Come Back
so, Enjoying Your Life
Don't Be a Weak
Don't Feel Alone
Always Keep Smile
HE always be With Us
kawan... tunggu aku di tempatmu
aku akan datang dengan setangkup rindu
menyambut sekumpul tubuh penuh cinta
telah aku siapkan sebuah lagu
tentang kita dan kehidupan
setiba aku di sana
kita rangkai kembali
dan coba kita mainkan
When Facing Dificulties
Do not Become Bitter
Instead Become Better
Carry Your Spirit
Make Sure Your Step And Your Soul
When Climbing To The Top
Don't Ever Sad
Don't Ever Cry
Always Keep Smile
Burn Your Biggest Spirit
Life Not For Joking
Yesterday Never Come Back
so, Enjoying Your Life
Don't Be a Weak
Don't Feel Alone
Always Keep Smile
HE always be With Us
kawan... tunggu aku di tempatmu
aku akan datang dengan setangkup rindu
menyambut sekumpul tubuh penuh cinta
23 November 2006
bersemi dalam benih
benih kata yang pernah kutanamkan
sudahkah coba tuk kau sirami
agar tumbuh mengisi keringnya dunia
menghijaukan seluruh pandang mata
menyejukkan setiap ruang hati
buah dari rasa kerinduan
takkan jauh dari utuhnya pijakkan
akar tumbuh menelusuri kedalaman tanah
agar tumbuh tegak batang jiwa kehidupan ini
mengokohkan setiap langkah keyakinan
sudahkah coba tuk kau sirami
agar tumbuh mengisi keringnya dunia
menghijaukan seluruh pandang mata
menyejukkan setiap ruang hati
buah dari rasa kerinduan
takkan jauh dari utuhnya pijakkan
akar tumbuh menelusuri kedalaman tanah
agar tumbuh tegak batang jiwa kehidupan ini
mengokohkan setiap langkah keyakinan
22 November 2006
tapi takkan ku biarkan kau menderita
akan aku biarkan dirimu menangis
meski tangisan itu mengalirkan deraian darah
akan aku biarkan dirimu meringis
meski sayatan pedang telah merobek kulit hingga ke tulang
tapi takkan ku biarkan kau menderita
deraian darah dan sayatan pedang bukanlah derita
tapi ia yang akan membawamu melesat menuju diri Nya
akan aku biarkan dirimu menangis
meski perut telah lama bertapa tanpa henti
tapi takkan ku biarkan kau menderita
kelaparan bukanlah derita
tapi ia yang akan membawamu kepada kepuasan sujud pada Nya
meski tangisan itu mengalirkan deraian darah
akan aku biarkan dirimu meringis
meski sayatan pedang telah merobek kulit hingga ke tulang
tapi takkan ku biarkan kau menderita
deraian darah dan sayatan pedang bukanlah derita
tapi ia yang akan membawamu melesat menuju diri Nya
akan aku biarkan dirimu menangis
meski perut telah lama bertapa tanpa henti
tapi takkan ku biarkan kau menderita
kelaparan bukanlah derita
tapi ia yang akan membawamu kepada kepuasan sujud pada Nya
aku ingin berteriak
akalku hilang setengah
mataku melihat dalam gelap
tak ada tanda cahaya
tak ada suara terdengar
bahkan sekedar sayupan angin pun tak ada
mungkin ku sudah tuli
dadaku sesak di tengah
mulutku bungkam tapi ingin teriak
membuang semua sampah hati
jiwaku terdiam di atas kursi kehidupan
memerintah raga tuk beranjak
seolah telah terpaku oleh dunia
ahhhhhhhh...... bodohnya aku
akan kutunjuk diriku sendiri
tak mau memikul beban di pundah
angkuhnya aku ini padahal ku sadar
aku sedang berjalan di pinggir jurang
jurang api kematian
mataku melihat dalam gelap
tak ada tanda cahaya
tak ada suara terdengar
bahkan sekedar sayupan angin pun tak ada
mungkin ku sudah tuli
dadaku sesak di tengah
mulutku bungkam tapi ingin teriak
membuang semua sampah hati
jiwaku terdiam di atas kursi kehidupan
memerintah raga tuk beranjak
seolah telah terpaku oleh dunia
ahhhhhhhh...... bodohnya aku
akan kutunjuk diriku sendiri
tak mau memikul beban di pundah
angkuhnya aku ini padahal ku sadar
aku sedang berjalan di pinggir jurang
jurang api kematian
21 November 2006
17 November 2006
aku tawarkan cahaya sejati... untuk mu
di lidah malam aku terduduk
melukis setiap indahnya benderang cahaya
semoga mampu mengusir setiap kegelapan jiwa
meski secangkir teh manis hangat yang menemani
kubiarkan dirimu bermain di ladang imaji
menanamkan benih di tanah kerinduan
tersirami air kesabaran oleh tangan keikhlasan
agar terkuatkan akar kehidupan ini untuk tetap merindu Nya
bersama rembulan dan taburan bintang-bintang
aku tawarkan cahaya sejati... untuk mu
melukis setiap indahnya benderang cahaya
semoga mampu mengusir setiap kegelapan jiwa
meski secangkir teh manis hangat yang menemani
kubiarkan dirimu bermain di ladang imaji
menanamkan benih di tanah kerinduan
tersirami air kesabaran oleh tangan keikhlasan
agar terkuatkan akar kehidupan ini untuk tetap merindu Nya
bersama rembulan dan taburan bintang-bintang
aku tawarkan cahaya sejati... untuk mu
dongeng sebelum pulang
sebentar lagi jubah hitam akan menyelimuti bumi
terangnya mentari telah mulai meredup di ufuk penantian
jingganya awan di balik kaca jendela terlihat jelas
menanti bidadari melambai, menawarkan keteduhan
secangkir teh manis hangat telah tercipta di sudut benakku
sambil berandai-andai, ada senyuman manis menunggu di ruang tamu
melerai kepenatan kerja hari ini,.. lembar demi lembar
berbagi cerita dan canda di akhir minggu ini,.. tentang hari kemarin
sebentar lagi kisah baru akan mencipta sebuah pemahaman
tentang wujud sebuah kehadiran di belantara kehidupan
tiada lain agar senantiasa terkayakan oleh ruh kejiwaan
menjaring setiap misteri yang terlupakan dan terabaikan
gelapnya malam ini telah menjadi sebuah dongeng sebelum pulang
berjejak ketakutan, harapan... suka, duka... bahagia, derita...
namun senyuman ini masih terpasang di dinding wajahku
bersama torehan semangat yang masih menjadi tonggak tubuh layuku
terangnya mentari telah mulai meredup di ufuk penantian
jingganya awan di balik kaca jendela terlihat jelas
menanti bidadari melambai, menawarkan keteduhan
secangkir teh manis hangat telah tercipta di sudut benakku
sambil berandai-andai, ada senyuman manis menunggu di ruang tamu
melerai kepenatan kerja hari ini,.. lembar demi lembar
berbagi cerita dan canda di akhir minggu ini,.. tentang hari kemarin
sebentar lagi kisah baru akan mencipta sebuah pemahaman
tentang wujud sebuah kehadiran di belantara kehidupan
tiada lain agar senantiasa terkayakan oleh ruh kejiwaan
menjaring setiap misteri yang terlupakan dan terabaikan
gelapnya malam ini telah menjadi sebuah dongeng sebelum pulang
berjejak ketakutan, harapan... suka, duka... bahagia, derita...
namun senyuman ini masih terpasang di dinding wajahku
bersama torehan semangat yang masih menjadi tonggak tubuh layuku
16 November 2006
larut dalam tidur
apakah kau masih larut dalam tidurmu ?
masih kau bermain dengan keindahan langit mimpi ?
jika kau masih terlena dengan bunga tidurmu,
apa yang hendak kau katakan ketika bangun nanti ?
kehidupan ini hanyalah sebuah perjalanan dalam sebuah bahtera di luasnya lautan
kita mengayuh hingga dermaga keabadian tiba
dan penunggu dermaga telah menanti dengan keadilan Nya
apa yang bisa menaklukkan hatimu agar bisa tersadarkan dari lelap tidurmu ?
Meski pernah ada orang mengatakan padaku,
"Jika engkau melihat ada seseorang tertidur,jangan dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi akan kebebasan."
namun aku bukan seperti itu !!! ....
jika aku melihat seseorang tertidur akan aku bangunkan ia dan akan aku ajak berbicara tentang kebebasan
di alam mimpimu, sungguh tak ada kebebasan sejati
kebebasanmu terpagari oleh waktu
waktu di mana jasad dan ruh kan berpisah
dari sanalah kau menyadari tentang adanya kampung keabadiaan
namun inginkah kau baru menyadari setelah tiba di kampung itu ???
yang ada hanya serangkaian penyesalan tanpa henti menggerogoti di setiap raga yang tercipta
yang ada hanya sekumpulan nista tanpa arti merekat di setiap jiwa yang tertunduk hina
Bangun !!! Bangun !!! BANGUN,KAWANKU !!!
beranjaklah dari tempat teduh mu
perjuangan ini masih panjang dan belum selesai
namun usiamu semakin pendek dan hampir usai
Sadar!!! Sadar !!! SADAR,KAWANKU !!!
perjuangan itu bukan tanpa penyiksaan dan penindasan (2:214)
namun penyiksaan itu takkan pernah membuat manusia menderita
penindasan pun tak dapat menghancurkan yang berada di pihak Kebenaran
marilah kita kayuh bahtera itu bersama agar kau bisa istirahat sejenak saat kau lelah
bahtera ini tak boleh berhenti di tengah lautan, kawanku
deburan gelombang ombak, dan tiupan angin kencang siap menghantam
ribuan ikan-ikan siap memangsa, dan karang-karang siap menghadang
kedalaman laut siap menenggelamkan hingga karam
marilah kita kayuh bahtera itu bersama
agar kau tak merasa berjuang sendiri dan seolah tak ada yang mau mengerti
agar tak hanya lautan kehidupan ini yang menjadi penampung air matamu
agar tak hanya kayu bahtera itu yang menjadi sandaran resah jiwamu
aku ulurkan tangan ini agar kau mudah menggapainya
aku ulurkan tangan ini sejak aku mengenalmu
hingga saat ini...
namun tangan ini belum terikat tangan dirimu
mungkin...
karena kau masih larut dari lelap tidurmu :)
masih kau bermain dengan keindahan langit mimpi ?
jika kau masih terlena dengan bunga tidurmu,
apa yang hendak kau katakan ketika bangun nanti ?
kehidupan ini hanyalah sebuah perjalanan dalam sebuah bahtera di luasnya lautan
kita mengayuh hingga dermaga keabadian tiba
dan penunggu dermaga telah menanti dengan keadilan Nya
apa yang bisa menaklukkan hatimu agar bisa tersadarkan dari lelap tidurmu ?
Meski pernah ada orang mengatakan padaku,
"Jika engkau melihat ada seseorang tertidur,jangan dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi akan kebebasan."
namun aku bukan seperti itu !!! ....
jika aku melihat seseorang tertidur akan aku bangunkan ia dan akan aku ajak berbicara tentang kebebasan
di alam mimpimu, sungguh tak ada kebebasan sejati
kebebasanmu terpagari oleh waktu
waktu di mana jasad dan ruh kan berpisah
dari sanalah kau menyadari tentang adanya kampung keabadiaan
namun inginkah kau baru menyadari setelah tiba di kampung itu ???
yang ada hanya serangkaian penyesalan tanpa henti menggerogoti di setiap raga yang tercipta
yang ada hanya sekumpulan nista tanpa arti merekat di setiap jiwa yang tertunduk hina
Bangun !!! Bangun !!! BANGUN,KAWANKU !!!
beranjaklah dari tempat teduh mu
perjuangan ini masih panjang dan belum selesai
namun usiamu semakin pendek dan hampir usai
Sadar!!! Sadar !!! SADAR,KAWANKU !!!
perjuangan itu bukan tanpa penyiksaan dan penindasan (2:214)
namun penyiksaan itu takkan pernah membuat manusia menderita
penindasan pun tak dapat menghancurkan yang berada di pihak Kebenaran
marilah kita kayuh bahtera itu bersama agar kau bisa istirahat sejenak saat kau lelah
bahtera ini tak boleh berhenti di tengah lautan, kawanku
deburan gelombang ombak, dan tiupan angin kencang siap menghantam
ribuan ikan-ikan siap memangsa, dan karang-karang siap menghadang
kedalaman laut siap menenggelamkan hingga karam
marilah kita kayuh bahtera itu bersama
agar kau tak merasa berjuang sendiri dan seolah tak ada yang mau mengerti
agar tak hanya lautan kehidupan ini yang menjadi penampung air matamu
agar tak hanya kayu bahtera itu yang menjadi sandaran resah jiwamu
aku ulurkan tangan ini agar kau mudah menggapainya
aku ulurkan tangan ini sejak aku mengenalmu
hingga saat ini...
namun tangan ini belum terikat tangan dirimu
mungkin...
karena kau masih larut dari lelap tidurmu :)
14 November 2006
roman setetes air mata
kawan, kemarin aku sendirian
tertidur dengan jasad tanpa daya
kawan, kemarin aku berkata tanpa suara
terbuai dengan langit alam mimpi
kawan, kemarin aku menangis sendiri
terjamah dengan sebongkah harapan
namun, hari ini...
aku menjelma menjadi pujangga di atas bara
tanpa resah dan risau dengan panasnya dunia
aku menjelma menjadi sebuah nyanyian
melezatkan setiap lidah hari tanpa tepi
aku menjelma menjadi seulas senyuman
merangkum kebahagiaan di dalam keberadaan
dan hari ini...
apa yang kucintai kini
akan kucintai sampai akhir hidup ku
meski sebengis kematian telah tercipta
kan ku sambut ia dengan suka cita
karena kematian takkan mampu mencabut
setiap cinta yang telah terhujam
hari ini pun aku mengingat dan berharap...
Waktu ku lahir, aku menangis
dan orang-orang di sekelilingku tersenyum
Akan aku jalani hidup ini
hingga kematian tiba
saat ajal itu tiba, aku akan tersenyum
dan orang-orang di sekelilingku menangis
dan...
ibuku... ibuku... ibuku... serta ayahku...
akan bangga karena anak ini pernah tercipta
dari sebuah rahim sucinya
ibu... ayah...
do'akan aku selalu
agar senantiasa tetap berdiri tegap
agar senantiasa tetap bergerak tegak
di setiap amanah yang terberi
di setiap takdir yang tertulis
tertidur dengan jasad tanpa daya
kawan, kemarin aku berkata tanpa suara
terbuai dengan langit alam mimpi
kawan, kemarin aku menangis sendiri
terjamah dengan sebongkah harapan
namun, hari ini...
aku menjelma menjadi pujangga di atas bara
tanpa resah dan risau dengan panasnya dunia
aku menjelma menjadi sebuah nyanyian
melezatkan setiap lidah hari tanpa tepi
aku menjelma menjadi seulas senyuman
merangkum kebahagiaan di dalam keberadaan
dan hari ini...
apa yang kucintai kini
akan kucintai sampai akhir hidup ku
meski sebengis kematian telah tercipta
kan ku sambut ia dengan suka cita
karena kematian takkan mampu mencabut
setiap cinta yang telah terhujam
hari ini pun aku mengingat dan berharap...
Waktu ku lahir, aku menangis
dan orang-orang di sekelilingku tersenyum
Akan aku jalani hidup ini
hingga kematian tiba
saat ajal itu tiba, aku akan tersenyum
dan orang-orang di sekelilingku menangis
dan...
ibuku... ibuku... ibuku... serta ayahku...
akan bangga karena anak ini pernah tercipta
dari sebuah rahim sucinya
ibu... ayah...
do'akan aku selalu
agar senantiasa tetap berdiri tegap
agar senantiasa tetap bergerak tegak
di setiap amanah yang terberi
di setiap takdir yang tertulis
suara air mata
Pada malam aku mengadu
karena aku lama tak mendengar
suara air mata di lorong mimpi puisi
Pada pagi aku merayu
Adakah mawar merah masih merekah di sana
menawarkan aroma kedamaian dan ketenangan
Adakah matahari masih tersenyum di sana
Layaknya sang bayi lelap di pangkuan ibunya
menemani kesendirian ku
karena aku lama tak mendengar
suara air mata di lorong mimpi puisi
Pada pagi aku merayu
Adakah mawar merah masih merekah di sana
menawarkan aroma kedamaian dan ketenangan
Adakah matahari masih tersenyum di sana
Layaknya sang bayi lelap di pangkuan ibunya
menemani kesendirian ku
10 November 2006
aku selipkan sebuah nama
aku selipkan sebuah nama
dalam setiap untaian doa
dari tetesan air mata doaku
aku alirkan kesungguhan untuk berharap
berjuang tanpa henti di jalan yang sama
berakhir takdir di tempat yang sama
bersama...
aku sisipkan sebuah kata
dalam setiap rangkaian doa
membongkar setiap rahasia kitab suci
agar di akhirat kita tetap berdiri
bersanding dengan para sahabat nabi
sebagai bukti bahwa kita telah mengabdi
di bumi ini ... dalam ikatan sejati dan abadi
bersama...
dalam setiap untaian doa
dari tetesan air mata doaku
aku alirkan kesungguhan untuk berharap
berjuang tanpa henti di jalan yang sama
berakhir takdir di tempat yang sama
bersama...
aku sisipkan sebuah kata
dalam setiap rangkaian doa
membongkar setiap rahasia kitab suci
agar di akhirat kita tetap berdiri
bersanding dengan para sahabat nabi
sebagai bukti bahwa kita telah mengabdi
di bumi ini ... dalam ikatan sejati dan abadi
bersama...
09 November 2006
terbebani pertanyaan, bebaskanlah !!!
sesungguhnya terlalu banyak pertanyaan juga dalam benak ku
namun aku tak membiarkan diri untuk mencari jawaban atas semua pertanyaan itu
aku hanya memikirkan, apakah yang aku lakukan saat ini adalah benar atau tidak ?
sesungguhnya bukan dirimu saja yang kepalanya dipenuhi segudang pertanyaan
semua orang pun bisa dipastikan seperti itu
namun apakah setiap pertanyaan perlu jawaban ?
sejatinya iya, namun apakah harus sekarang terjawab?
pencarian terhadap kebenaran sejatilah yang seharusnya jadi fikiran mu siang dan malam
karena aku yakin, seluruh pertanyaan mu tidak semuanya bermanfaat dirimu sendiri
bahkan sebaliknya, pertanyaan itu selalu menjadi beban diri yang tak terelakan
pertalian ribuan pertanyaan di kepalamu telah merajut sebuah kisah tanpa akhir yang jelas
engkau akan terhempas ke kedalaman jurang kepayahan dan terpuruk dalam kesepian
seolah kau sendiri... seolah tak teman untuk berbagi
padahal kau hanya bersembunyi di keramaian
mungkin jiwamu telah mati dan terendap di jasad yang masih mampu berdiri
namun aku tak membiarkan diri untuk mencari jawaban atas semua pertanyaan itu
aku hanya memikirkan, apakah yang aku lakukan saat ini adalah benar atau tidak ?
sesungguhnya bukan dirimu saja yang kepalanya dipenuhi segudang pertanyaan
semua orang pun bisa dipastikan seperti itu
namun apakah setiap pertanyaan perlu jawaban ?
sejatinya iya, namun apakah harus sekarang terjawab?
pencarian terhadap kebenaran sejatilah yang seharusnya jadi fikiran mu siang dan malam
karena aku yakin, seluruh pertanyaan mu tidak semuanya bermanfaat dirimu sendiri
bahkan sebaliknya, pertanyaan itu selalu menjadi beban diri yang tak terelakan
pertalian ribuan pertanyaan di kepalamu telah merajut sebuah kisah tanpa akhir yang jelas
engkau akan terhempas ke kedalaman jurang kepayahan dan terpuruk dalam kesepian
seolah kau sendiri... seolah tak teman untuk berbagi
padahal kau hanya bersembunyi di keramaian
mungkin jiwamu telah mati dan terendap di jasad yang masih mampu berdiri
08 November 2006
Terkurung dalam Kegelapan
kapan saat kau terkurung dalam kesepian ?
kesepian dipenuhi dengan segala kesempitan
hingga burungpun enggan berkicau di pagi hari
hingga rerumputan enggan bergoyang menghibur diri mu
kapan saat hanya dinding kamar menjadi pendengar setia mu ?
saat lembaran-lembaran kertas menjadi tempat cacian amarah mu
serta menjadi penampung setiap tetesan air mata mu
hingga tak ada cahaya yang sudi menjamah kegelapan hati mu
ingatlah...
sesungguhnya Penderitaan Jiwa hanya mengarahkan kepada keburukan
sesungguhnya Putus asa adalah sumber kesesatan dan...
sesungguhnya Kegelapan hati adalah pangkal Penderitaan Jiwa
entah kemana selama ini kau mengarungi samudera kehidupan ?
entah dengan siapa kau selama ini merambah liarnya hutan kehidupan ?
apa kau senang bersembunyi di semak-semak ketakukan ?
Ketakukan kepada siapa ? apa yang perlu kau takutkan ?
adakah yang pantas untuk kau takuti selain Diri Nya ?
kesepian dipenuhi dengan segala kesempitan
hingga burungpun enggan berkicau di pagi hari
hingga rerumputan enggan bergoyang menghibur diri mu
kapan saat hanya dinding kamar menjadi pendengar setia mu ?
saat lembaran-lembaran kertas menjadi tempat cacian amarah mu
serta menjadi penampung setiap tetesan air mata mu
hingga tak ada cahaya yang sudi menjamah kegelapan hati mu
ingatlah...
sesungguhnya Penderitaan Jiwa hanya mengarahkan kepada keburukan
sesungguhnya Putus asa adalah sumber kesesatan dan...
sesungguhnya Kegelapan hati adalah pangkal Penderitaan Jiwa
entah kemana selama ini kau mengarungi samudera kehidupan ?
entah dengan siapa kau selama ini merambah liarnya hutan kehidupan ?
apa kau senang bersembunyi di semak-semak ketakukan ?
Ketakukan kepada siapa ? apa yang perlu kau takutkan ?
adakah yang pantas untuk kau takuti selain Diri Nya ?
07 November 2006
menemukan jejak lama
aku telah mulai menemukan jejak-jejak yang telah lama ku tinggalkan
kupacu langkah ku untuk tetap di jalan yang semestinya ku lewati
agar cepat ku meraih puncaknya
agar cepat ku menggapai akhirnya
saat ku harus berkelahi dengan liarnya hutan
dadaku seakan direnggut oleh amukan semesta
karena ku telah dzalim
karena ku telah khilaf
dunia di sini memang berbeda dengan duniaku yang lama
seperti aku harus melintasi dua sekte yang berbeda
entah karena kesendirianku
entah karena keangkuhanku
Andaikan nasib membelenggu tanganku
dan aku tak bisa lagi menuruti hati nuraniku
maka yang tertinggal dalam hasratku hanyalah : Mati!
maka yang tertinggal dalam jasadku hanyalah : Nama!
pertemuanku dengan para pecinta dunia
menyadarkan aku tentang rantai yang selalu membebani setiap ruang gerak
hingga ku selalu tergesa-gesa
hingga ku menjadi futur
hari-hari itu telah berlalu
semoga akan menjadi cerita lalu
dan ku bersiap mencari cahaya terang kembali
dan ku bersiap mencari pelepas resah jiwaku
Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awan
Mensyukuri hari baru penuh sinar kecintaan
menerawang langit ke ufuk timur dan ku kan berkata :
Ya 4JJ1...
aku kan selalu memeluk erat setiap nikmat yang KAU berikan sebagai wujud syukurku
aku kan langkahkan kaki ini dengan begitu tegapnya sebagai wujud keyakinanku
kupacu langkah ku untuk tetap di jalan yang semestinya ku lewati
agar cepat ku meraih puncaknya
agar cepat ku menggapai akhirnya
saat ku harus berkelahi dengan liarnya hutan
dadaku seakan direnggut oleh amukan semesta
karena ku telah dzalim
karena ku telah khilaf
dunia di sini memang berbeda dengan duniaku yang lama
seperti aku harus melintasi dua sekte yang berbeda
entah karena kesendirianku
entah karena keangkuhanku
Andaikan nasib membelenggu tanganku
dan aku tak bisa lagi menuruti hati nuraniku
maka yang tertinggal dalam hasratku hanyalah : Mati!
maka yang tertinggal dalam jasadku hanyalah : Nama!
pertemuanku dengan para pecinta dunia
menyadarkan aku tentang rantai yang selalu membebani setiap ruang gerak
hingga ku selalu tergesa-gesa
hingga ku menjadi futur
hari-hari itu telah berlalu
semoga akan menjadi cerita lalu
dan ku bersiap mencari cahaya terang kembali
dan ku bersiap mencari pelepas resah jiwaku
Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awan
Mensyukuri hari baru penuh sinar kecintaan
menerawang langit ke ufuk timur dan ku kan berkata :
Ya 4JJ1...
aku kan selalu memeluk erat setiap nikmat yang KAU berikan sebagai wujud syukurku
aku kan langkahkan kaki ini dengan begitu tegapnya sebagai wujud keyakinanku
04 November 2006
Subscribe to:
Posts (Atom)